DECEMBER 9, 2022
Kolom

Rocky Gerung dan Patriotisme Sufmi Dasco Ahmad: Catatan Atas Pertemuan Sayur Lodeh

image
Sufmi Dasco Ahmad (Foto: DPR RI)

Ketiga, soal demokrasi. Sebelum diskusi berlanjut, Jumhur minta dizinkan merokok ke luar ruangan. Tentu Ferry Juliantono juga. Namun, Dasco mempersilahkan merokok di ruangan aja, asal pintu sedikit dibuka. 

Saya sebenarnya ingin protes, karena adanya asap di ruangan dan udara tidak dingin lagi. Namun, karena diskusi tidak boleh terhenti akhirnya saya mengalah. Rocky ternyata merokok juga, seperti rokok elektrik. Sepanjang 5 tahun saya interaksi dengan Rocky terakhir ini, dia tidak merokok.

Rocky menjelaskan Prabowo harus sering berdialog dengan tokoh-tokoh besar seperti Sultan Hamengkubuwono X dan Megawati. Era Prabowo juga menurut Rocky harus meninggalkan sekutu-sekutu yang tidak progresif. Dalam aliansi ideologis, Prabowo harus bersekutu juga dengan kelompok Islam strategis. Cuma Rocky menyayangkan kenapa partai-partai tidak lagi memikirkan kaderisasi ideologis.

Baca Juga: Wow, Joni Manurung Jalan Kaki 188 Hari dari Medan ke Jakarta untuk Lebaran dengan Presiden Prabowo

Kelompok progresif revolusioner harus dibangun. Di pedesaan harus dibangun kaum tani progresif melalui gerakan koperasi yang masif. Pada saat kakeknya Prabowo, pak Margono, menjadi aktivis koperasi, tahun 1970, dalam catatan Prof. Sri Edi Swasono, kataku, telah dibentuk 1500 koperasi simpan pinjam dengan anggota 200.000 jiwa.

Orang-orang kecil anggota koperasi senang karena memiliki semangat hidup bersama dan mendapatkan modal kerja secara mudah. Jika rencana Prabowo berhasil dengan 80.000 koperasi desa, maka kekuatan ekonomi rakyat akan menjadi dominan. Begitu juga kekuatan rakyat sebagai kekuatan sosial.

Kelompok progresif di perkotaan dapat dibangun melalui Buruh Progresif. Buruh dapat menjadikan dirinya sebagai kekuatan produksi (Productive Force) melalui "Buruh Bela Negara", seperti di Jepang dan Korea era '80an.

Baca Juga: Langkah "Soft Diplomacy" Didit Prabowo

Kaum muda perkotaan juga dapat dihimpun dalam gerakan koperasi di kampus-kampus dan sekolah-sekolah, sehingga menjadi kekuatan produktif rakyat. Sehingga tema politik dan demokrasi ke depan diisi oleh berbagai kegiatan produktif.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga. Dasco harus ke istana rapat dengan Presiden. Semua bahan diskusi yang ada akan dia sampaikan ke presiden. Dasco berjanji pertemuan seperti ini nantinya akan dilakukan dengan presiden langsung.

Setelah Dasco pergi, kami masih menyantap makanan ringan. Kopi tambah lagi. Kebulan asap rokok terus berlanjut. Rocky kemudian menyeletuk, Prabowo Subianto akan mampu membangun bangsa ini dengan Dasco sebagai kuncinya. 

Baca Juga: Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid Usul Presiden Prabowo Tetapkan 3 April sebagai Hari NKRI

Inilah sekelumit cerita halal bi halal antara Presiden Akal Sehat, Rocky Gerung dan Dasco. Sebagai tangan kanan presiden, Dasco begitu teliti dalam merespon diskusi dan mempertajam dengan berbagai informasi aktual. Saya, Rocky, Jumhur dan Ferry Juliantono sangat gembira banyak agenda bangsa terbahas. Agenda pahit dan pedas seperti sayur lodeh. Secara objektif memang situasi kita penuh tantangan besar.

Halaman:

Berita Terkait