Presiden Ukraina Zelenskyy Bertengkar Hebat dengan Trump dan JD Vance di Gedung Putih, Begini Ceritanya
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 01 Maret 2025 08:28 WIB

Ledakan hari Jumat adalah jenis situasi yang ingin dihindari para pemimpin Eropa saat mereka mengunjungi Gedung Putih awal minggu ini.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menarik perhatian Trump minggu ini dengan memujinya sebagai negosiator, sambil menegaskan bahwa setiap kesepakatan damai memerlukan jaminan yang akan mencegah agresi Rusia di masa mendatang.
Presiden Prancis memeluk Trump secara fisik saat mereka duduk berdampingan di Ruang Oval, sebuah gambaran yang mengingatkan pada jabat tangan intens mereka pada masa jabatan pertama Trump. Starmer membawa serta undangan untuk kunjungan kenegaraan kedua yang bersejarah ke Inggris Raya, yang ditandatangani oleh Raja Charles.
Baca Juga: Presiden Zelenskyy Yakini Donald Trump Dapat Redakan Perang Ukraina - Rusia Lebih Cepat
Namun, kedua pria itu mencoba untuk menekankan kepada Trump fakta bahwa Eropa telah memberikan banyak kontribusi untuk membantu Ukraina, serta pentingnya perjanjian damai yang langgeng.
Keruntuhan Ruang Oval hari Jumat mungkin membuat para pemimpin Eropa yang sama itu bingung tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
“Ada agresor: Rusia. Ada korban: Ukraina. "Kami benar membantu Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu—dan terus melakukannya," kata Macron dalam sebuah pernyataan pada X setelah pertemuan tersebut.***
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy: Eskalasi Presiden Rusia Vladimir Putin Bertujuan Ganggu Upaya Perdamaian