DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Kalimantan Barat Terapkan Empat Langkah Strategis untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

image
Ilustrasi pemukiman masyarakat dengan kemiskinan ekstrem di Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Dokumentasi Antara

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menerapkan empat langkah strategis dalam upaya menekan angka kemiskinan ekstrem di daerah itu.

Keempat langkah strategis Kalimantan Barat itu adalah dengan melakukan pemberdayaan ekonomi keluarga, penguatan layanan dasar, kolaborasi lintas sektor, serta pemanfaatan teknologi informasi guna memastikan transparansi dan efektivitas program bantuan bagi masyarakat dengan kemiskinan ekstrem.

"Pada tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem di Kalimantan Barat masih berada di 0,57 persen atau sekitar 1.915 jiwa. Penanganan kemiskinan ekstrem tidak bisa dilakukan secara biasa-biasa saja, melainkan membutuhkan strategi yang lebih tepat sasaran dan inovatif," kata Plh Kepala Balitbang Kalbar, Abdul Haris Fakhmi, di Pontianak, Rabu, 26 Februari 2025.

Baca Juga: Kota Singkawang di Kalimantan Barat Siapkan Rute Penerbangan Reguler Singkawang-Jakarta 2025

Dalam upaya mengatasi kemiskinan ekstrem, Pemprov Kalbar berfokus pada pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan dan penguatan usaha mikro. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan akses permodalan bagi keluarga miskin agar mereka dapat mengembangkan usaha mandiri.

Di sektor layanan dasar, pemerintah menargetkan peningkatan fasilitas kesehatan, pendidikan, serta akses terhadap air bersih, listrik, dan sanitasi yang lebih baik. Pemerintah juga mendorong kolaborasi dengan sektor swasta, akademisi, dan komunitas lokal untuk menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan.

"Pemanfaatan teknologi informasi juga menjadi salah satu prioritas agar program bantuan lebih transparan dan mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan," tuturnya.

Baca Juga: Replika 9 Naga Sambut Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat

Dalam seminar tersebut, tim peneliti dari LPPM Untan Pontianak menyoroti tantangan geografis Kalbar yang beragam, mulai dari wilayah pesisir hingga pedalaman terpencil. Faktor ini turut berpengaruh terhadap aksesibilitas layanan dasar dan menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kemiskinan ekstrem di beberapa daerah.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, penelitian yang dilakukan bertujuan mengidentifikasi karakteristik serta distribusi masyarakat miskin ekstrem, menganalisis efektivitas program perlindungan sosial yang telah berjalan, serta mengembangkan model intervensi berbasis potensi lokal.

Dengan pendekatan berbasis penelitian ini, pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Kalbar dapat ditekan hingga 0 persen dalam waktu dekat.

Baca Juga: Anggota DPRD Singkawang, Kalimantan Barat Resmi Jadi Tahanan Kejari Terkait Kasus Asusila Anak

"Selain itu, target lainnya meliputi peningkatan pendapatan masyarakat miskin sebesar 30 persen, peningkatan akses air bersih dan sanitasi hingga 80 persen, serta peningkatan penyelesaian pendidikan dasar mencapai 90 persen," kata dia.

Halaman:

Berita Terkait