Muslimin Teluk Barak Kalimantan Barat Lestarikan Tradisi Takbiran Keliling Menyambut Malam Idul Fitri
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 10 April 2024 04:24 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Muslimin di Teluk Barak, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, hingga saat ini masih melestarikan tradisi takbiran keliling ke rumah-rumah warga, menyambut malam Idul Fitri 1445 Hijriah yang jatuh pada 10 April 2024.
"Takbiran ke rumah-rumah sudah menjadi tradisi turun temurun yang kami laksanakan sejak dulu, menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan," kata Pengurus Surau Al Taqwa Irwan Shodri di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa malam, 9 April 2024.
Muslimin di daerah tersebut sangat antusias melakukan takbiran, selain itu dilakukan doa bersama di masing-masing rumah, sembari menghidangkan makanan dan minuman sebagai wujud ucapan syukur dan suka cita menyambut Idul Fitri.
Baca Juga: Ini Perbedaan Mengumandangkan Takbir Idul Fitri dan Idul Adha yang Harus Anda Perhatikan
Irwan menjelaskan, dengan adanya takbiran ke rumah-rumah semakin menambah rasa kebersamaan suka cita menyambut perayaan Idul Fitri, setelah satu bulan lamanya melaksanakan ibadah puasa.
Salah satu warga Teluk Barak, Ahmad Yani mengatakan, tradisi takbiran keliling dari rumah ke rumah tersebut penting terus dilestarikan untuk tetap merawat rasa kekeluargaan di tengah-tengah masyarakat.
"Dengan takbiran keliling ke rumah warga, nuansa Idul Fitri begitu sangat terasa dan tradisi itu juga kami lakukan saat Idul Adha," ujarnya.
Baca Juga: Ulama Asal Arab Saudi, Syeikh Assim Al Hakeem, Sindir Umat yang Teriak Teriak ketika Takbir
Ia menuturkan, saat malam takbiran masing-masing rumah menyajikan makanan dan minuman seraya takbir berkumandang.
"Kami sangat merasakan rasa kekeluargaan penuh dengan kesederhanaan dalam merayakan Idul Fitri dengan suka cita," kata Yani.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Teluk Barak Harrun berpesan kepada umat Islam, khususnya di Teluk Barak untuk selalu melestarikan tradisi takbiran keliling ke rumah-rumah.
Dikatakan Harrun, makna yang harus ditanamkan dari takbiran ke rumah-rumah, yaitu rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan yang begitu sangat kental, tanpa memandang perbedaan suku dan golongan.
"Takbiran dari rumah ke rumah sesuatu yang unik yang mungkin tidak di temui di daerah lain, kebanyakan takbiran dilakukan di masjid atau surau," katanya.
Di sisi lain, takbiran keliling juga dirayakan umat Islam di Kota Putussibau dan sekitarnya dengan melaksanakan pawai keliling malam takbiran menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat mengarak gerobak saur keliling kota. ***