Dokter Indah Trisnawaty Ungkap Faktor-faktor yang Bisa Jadi Penyebab Gangguan Pendengaran pada Anak
- Penulis : Mila Karmila
- Senin, 24 Februari 2025 04:00 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorok serta bedah kepala dan leher, Indah Trisnawaty dari RSUD Pasar Rebo menjelaskan faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab gangguan pendengaran pada anak.
Saat ditemui di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu, 23 Februari 2025, Indah Trisnawaty menyebut otitis media efusi sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada anak.
Indah Trisnawaty menjelaskan, otitis media atau infeksi telinga tengah adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Setelah infeksi hilang, lendir dan cairan yang muncul berpotensi menumpuk di telinga tengah. Kondisi yang disebut otitis media efusi ini bisa mengganggu fungsi pendengaran.
Baca Juga: Dokter Tjatur Kuat Sagoro: Beberapa Hal Patut Diwaspadai Ketika Virus HMPV Menulari Anak-anak
"Amandel mulut dan belakang hidung atau yang kita sebut adenoid itu posisinya ada di antara saluran telinga dengan tenggorok. Jadi kalau itu tertutup, cairan yang dihasilkan di telinga tengah itu engak bisa keluar, jadi numpuk di situ," kata dokter Indah.
"Ketika ada cairan di dalam ruangan itu, tentunya suara itu akan terhalang. Jadi bisa bikin gangguan dengar," ia menambahkan.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa otitis media efusi bisa muncul setelah anak batuk dan pilek.
Baca Juga: Dokter Yasmin Syauki: Asupan Gizi Dibutuhkan untuk Jaga Daya Tahan Tubuh pada Musim Hujan
"Otitis media efusi itu, kalau misalnya kita habis batuk pilek, nah, habis batuk pilek, masih belum bagus tuh salurannya, akhirnya cairannya ngumpul di situ," katanya.
"Jadi, masalahnya telinga tengah, yang (karena) cairan itu adalah fungsi tubanya itu enggak bagus, saluran antara telinga dan tenggorok, entah karena rhinitis alergi atau karena infeksi telinga tengah berulang," ia menambahkan.
Selain karena masalah pada telinga tengah, dokter Indah menjelaskan, gangguan pendengaran juga dapat disebabkan oleh masalah pada bagian telinga luar dan telinga dalam.
Baca Juga: Dokter Ika Dewi Mayangsari: Jika Sariawan Kronis dan Tak Kunjung Sembuh, Waspadai Kanker Lidah
"Kalau untuk yang telinga luar itu adalah kotoran telinga, serumen. Penyakit yang lain, misalnya infeksi telinga luar, biasanya telinganya lebih sempit, kemerahan, keluar cairan," ia menjelaskan. Sementara masalah telinga dalam, menurut dia, bisa muncul karena bawaan lahir.
Dokter Indah menyampaikan bahwa infeksi virus juga bisa menjadi pemicu gangguan pendengaran pada anak.
"Ada juga yang bisa didapat, misalnya habis sakit gondongan. Kalau ada demam, gondongan itu yang paling sering infeksi virus, yang paling sering menyebabkan gangguan dengar," katanya.
Baca Juga: Dokter Ulul Albab: Penderita Diabetes dan Obesitas Rentan Terkena Jamur di Kulit
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher (PERHATI-KL) Cabang DKI Jakarta Tri Juda Airlangga menyampaikan bahwa orang tua perlu memeriksakan anak ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorok untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan pendengaran.
Kalau mendeteksi adanya gangguan pendengaran pada anak, maka dokter spesialis akan menyarankan pengobatan atau terapi yang diperlukan untuk mengatasinya.***