DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Dokter Dini Anggraeni: Batuk Rejan Jika Tidak Ditangani Cepat Bisa Sebabkan Kematian Anak

image
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni. ANTARA/HO-Dinkes Kota Tangerang

ORBITINDONESIA.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, Dokter Dini Anggraeni mengungkapkan, penyakit pertusis atau batuk rejan yang menyerang anak-anak jika tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan kematian.

"Pertusis bisa dialami oleh anak-anak dan orang tua harus waspada dengan adanya batuk tersebut. Sebab pertusis bisa menyebabkan kematian pada anak," kata Dini Anggraeni, di Tangerang, Jumat, 3 Januari 2025.

Ia mengatakan, penyakit pertusis atau batuk rejan merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertussis. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang diiringi dengan suara tarikan napas tinggi yang khas dan berkepanjangan.

Baca Juga: Orang Tua Jangan Panik! Inilah Tips Terbaik Tangani Anak Ketika Demam Hingga Batuk Pilek Menurut Dokter

Adapun gejalanya ialah hidung tersumbat, pilek, bersin, mata merah dan demam. Biasanya definisi operasional suspek pertusis ialah orang dengan batuk terus menerus yang berlangsung minimal selama dua minggu dengan ditemukan batuk rejan saat napas dalam, muntah setelah batuk, atau muntah tanpa ada penyebab yang jelas.

Ia menuturkan bila tidak ditangani, batuk rejan bisa menyebabkan komplikasi terutama pada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun.

Beberapa komplikasi yang bisa muncul antara lain dehidrasi, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, pneumonia (infeksi paru-paru), kejang, gangguan ginjal, dan kurangnya pasokan oksigen ke otak.

Baca Juga: Ketika Presiden Jokowi Batuk Selama Tiga Pekan Lebih, Diduga Kuat Akibat Kualitas Udara di Jakarta Memburuk

Sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan di antaranya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan serta memberikan imunisasi DPT-HB-Hib lengkap sesuai jadwal pada bayi dan anak bawah dua tahun.

"Jika ada anak atau warga yang memiliki keluhan batuk dengan karakteristik pertusis, mohon agar dapat diinfokan ke puskesmas terdekat untuk mendapat penanganan dan pengobatan yang intensif,” katanya.***

Berita Terkait