DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Dokter Adrian Setiaji Jelaskan Tanda Tubuh Kekurangan Kolagen dan Cara Tepat Menanganinya

image
Dokter Spesialis Ahli Penyakit Otot, Tulang, Sendi, Saraf kejepit & Kelainan Tulang Belakang dr. Adrian Setiaji Sp.KFR, AIFO-K saat ditemui dalam acara bincang media di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Pusat, Sabtu. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)

ORBITINDONESIA.COM - Dokter Spesialis Ahli Penyakit Otot, Tulang, Sendi, Saraf kejepit & Kelainan Tulang Belakang, Adrian Setiaji menjelaskan tanda-tanda tubuh kekurangan kolagen dan cara tepat menanganinya, guna meminimalkan risiko kesehatan di masa mendatang.

"Kalau misal squat-nya atau jongkok terhambat, itu bisa jadi salah satu tanda (kekurangan kolagen), walaupun banyak gerakan lain (yang bisa jadi indikasi masalah tersebut)," kata Adrian Setiaji, saat ditemui dalam acara bincang media di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2024.

Dokter Adrian Setiaji yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu menjelaskan, kolagen adalah protein yang dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, tulang, otot, tendon, dan ligamen. Kolagen memiliki banyak fungsi, antara lain membantu mengencangkan kulit, mencegah penuaan dini hingga memperkuat struktur tulang.

Baca Juga: Ahli Gizi Sheila Octavia Rekomendasikan Lansia Banyak Konsumsi Makanan Berprotein Tinggi Agar Tetap Sehat

"Kalau kolagennya kurang, itu berarti tendonnya lemah, sendinya lemah, nyeri-nyeri sering terjadi," kata Adrian.

Kekurangan kolagen pada tubuh dapat ditandai oleh sejumlah hal. Mulai dari nyeri sendi, muncul kerutan di kulit hingga kasus yang parah terjadi pengapuran atau atritis pada tulang.

Biasanya, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh akan menurun, sehingga menyebabkan masalah kesehatan di atas.

Baca Juga: Dokter Spesialis Gizi Klinik, Luciana B. Sutanto: Kekurangan Protein Bisa Hambat Tumbuh Kembang Anak

Selain usia, Adrian menjelaskan ada beberapa penyebab lain yang membuat produksi kolagen menurun.

"Yang paling simple kurang tidur, terus faktor lain merokok, minum alkohol, paparan sinar UV, stres, kurang olahraga, paparan makanan tinggi gula, jadi banyak faktor," kata Adrian.

Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar produksi kolagen tetap terjaga, serta kulit dan tulang tetap sehat. Salah satunya mengonsumsi makanan kaya akan protein guna memasok asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan kolagen.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tebar Benih Ikan Nila Salin di Karawang, Dukung Penyediaan Protein Makan Bergizi Gratis

"Natural source pertama dari daging-dagingan, terus banyak juga di ikan air tawar, ikan air laut, atau sumsum tulang yang direbus, itu juga bisa," kata Adrian.

Halaman:
1
2

Berita Terkait