Inilah Jenis Obat yang Sebabkan Tulang Cepat Keropos: Di Antaranya Obat Penenang
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 11 Juni 2024 15:29 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dokter spesialis ortopedi konsultan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana mengungkap, beberapa jenis obat yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan tulang menjadi lebih cepat keropos.
Dalam diskusi kesehatan yang diikuti via daring di Jakarta, Selasa, dr. Ifran Saleh Sp.OT(K) dari RSCM Kencana mengemukakan,obat steroid, obat penenang, dan obat kemoterapi bisa membuat tulang cepat rapuh apabila dikonsumsi dalam waktu lama.
"Steroid, obat yang dipakai kalau asma, orang-orang gangguan imun, atau lupus, atau sakit rematik karena peradangan artritis, juga orang-orang yang konsumsi obat penenang, kalau jangka panjang bisa bikin tulang rapuh, atau obat lain yang buat tulang rapuh obat kemoterapi kanker, tapi konsumsi itu kalau sudah bulanan," katanya.
Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Dinobatkan Sebagai Duta Kehormatan Asia Water Council di Bali
Menurutnya, orang-orang yang sering mengonsumsi obat-obatan semacam itu perlu menjalani pemeriksaan kepadatan tulang menggunakan alat Bone Mineral Densitometry (BMD) untuk mengetahui apakah kepadatan tulang mereka menurun.
Orang yang mengonsumsi obat steroid dan obat penenang disarankan menjalani pemeriksaan kepadatan tulang.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan kepadatan tulangnya normal maka selanjutnya tidak perlu menjalani pemeriksaan lagi selama tidak ada keluhan.
Baca Juga: Raja Salman Kembali Bertugas dan Pimpin Rapat Kabinet Arab Saudi Usai Jalani Pengobatan Pneumonia
Namun, jika menurut pemeriksaan kepadatan tulangnya menurun maka dokter berdasarkan tingkat keparahan kondisi tulang akan memberikan obat bifosfonat seminggu atau sebulan sekali, atau memberikan suplemen untuk mencegah tulang keropos.
Dokter Ifran mengatakan bahwa pasien yang demikian akan disarankan menjalani pemeriksaan kepadatan tulang setiap enam bulan sekali.
"Kalau tulang bagus kategori osteopeni atau lunak saja kita berikan suplementasi, misal diberi kalsium 500 miligram sampai satu gram per hari, vitamin D3 antara 1.000-2.000 international units (IU) cukup itu saja untuk tulang," ia menjelaskan.
Baca Juga: Dokter Fitria Mahrunnisa Menjawab Mitos Penggunaan Blau untuk Mengobati Gondongan pada Anak
"Tapi, kalau keropos tulang atau rapuh ada obat tablet atau infus," lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan.
Dokter Ifran mengatakan bahwa pengeroposan tulang secara klinis merupakan gejala yang tidak dirasakan, karena prosesnya berlangsung lama.
Gejalanya, ia melanjutkan, biasanya baru terasa kalau tulang sudah mulai membungkuk ke depan atau tulang terasa sakit karena patah yang bukan disebabkan oleh cedera berat melainkan mengangkat benda berat.
Dia menyarankan pemeriksaan massa tulang bagi orang-orang yang pada usia muda mengonsumsi obat-obatan steroid atau obat penenang, perempuan yang sudah lebih dari lima tahun berhenti menstruasi atau menopause, serta pria berusia 70 sampai 80 tahun.
Orang yang sudah berusia lanjut, ia mengatakan, sebaiknya melakukan olahraga yang ringan seperti latihan peregangan otot dan jalan kaki untuk menjaga kondisi tulang tetap baik. ***