DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Dokter Faisal Parlindungan: Wanita Lebih Cepat Alami Osteoporosis Karena Menopause yang Ganggu Kepadatan Tulang

image
Ilustrasi osteoporosis. (ANTARA/Shutterstock/Chayanuphol)

ORBITINDONESIA.COM - Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Faisal Parlindungan mengatakan, wanita lebih cepat mengalami osteoporosis karena melalui proses hormonal menopause, yang mengganggu kepadatan tulang.

"Setelah menopause tidak ada hormon esterogen, atau wanita lebih mudah mengalami pengeroposan akibat adanya gangguan metabolisme tulang dengan adanya menopause," kata Faisal Parlindungan saat ditemui media dalam acara kesehatan cegah osteoporosis di Jakarta, Kamis, 4 April 2024.

Faisal Parlindungan mengatakan, umumnya baik bagi pria maupun wanita pada usia di atas 30 tahun, tulang mulai memasuki puncak kepadatan. Pada usia itu, tulang berhenti bertumbuh dan lama kelamaan akan kekurangan kepadatannya.

Baca Juga: Ingin Cegah Penyakit Osteoporosis? Mulai sekarang Terapkan Gaya Hidup Aktif

Pada wanita yang mengalami menopause dini usia 40 atau 45 tahun, kepadatan tulangnya akan turun lebih jauh karena gangguan hormon.

"Kalau menopause dini usia 45 tahu,n bisa saja sudah osteoporosis karena menopause," kata Faisal.

Selain itu, wanita yang melewati fase hamil dan menyusui membutuhkan kalsium yang lebih banyak dibandingkan pada wanita yang tidak hamil dan menyusui.

Baca Juga: Awas Osteoporosis Menginjak Umur Tigapuluhan, Cegah dengan Cara Menabung Tulang sejak Dini

Pada saat hamil dan menyusui, kebutuhan kalsium ibu terbagi untuk janin dalam kandungan dan bayi yang akan disusuinya.

Saat hamil, wanita membutuhkan sampai 1.200 miligram kalsium per hari karena alasan tersebut.

"Makanya ada juga susu untuk hamil, padahal bukan susunya untuk kehamilan, tapi, kandungan kalsiumnya," ucap Faisal.

Baca Juga: Perhatikan dengan Baik, Inilah 10 Tanda Wanita Memasuki Masa Menopause yang Wajib Kamu Ketahui

Faisal menyarankan, bagi wanita yang mengalami fase hamil, menyusui, dan menopause termasuk lansia di atas 50 tahun, wajib memeriksakan kadar kepadatan tulangnya di fasilitas kesehatan untuk mengetahui risiko osteoporosis.

"Kalau di atas 50 tahun, terutama wanita 65 tahun wajib di cek. Yang pasca menopause harus cek kepadatan massa tulang, apakah sudah jatuh ke osteoporosis atau tidak. Kalau sudah tidak begitu padat, lanjut diagnosis," kata Faisal. ***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait