Puisi
Puisi Esai Denny JA: Puisi yang Tak Bisa Dibungkam
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 23 Februari 2025 08:01 WIB

(OrbitIndonesia/kiriman)
Jasad Liang Wen entah dimana.
Tap puisinya berkibar menjadi bendera.
Di lorong sunyi perpustakaan yang dulu dikosongkan,
seseorang membuka buku berdebu,
dan suara Liang Wen bergetar di antara halaman.
Tak ada makam untuknya di dunia,
tapi ia dikuburkan di ingatan yang tak bisa dilenyapkan.***
Jakarta, 23 Feb 2025
(1) Puisi esai ini dramatisasi nasib penyair dan kalangan terpelajar di era Revolusi Kebudayaan Mao Zedong di Cina (1966-1976).