Imigrasi Dalami Sindikat Pembuat Paspor Prancis Palsu yang Dipakai Warga Pakistan
- Penulis : Wahyu Husain
- Senin, 17 Februari 2025 19:49 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Direktorat Jenderal Imigrasi mendalami sindikat dalam perkara tiga warga negara asing asal Pakistan yang mencoba masuk ke wilayah Indonesia memakai paspor Prancis diduga palsu.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta Johanes Fanny Satria saat konferensi pers di Jakarta, Senin, 17 Februari 2025 mengaku sedang menyelidiki kasus tersebut.
Tiga orang asal Pakistan berinisial SZR, TS, dan MZ terbang dari Lahore (Pakistan) menuju Bangkok (Thailand) lalu melanjutkan ke Jakarta. Mereka tiba di terminal 3 kedatangan internasional Bandar Udara Soekarno-Hatta, Rabu 12 Februari 2025.
Baca Juga: Tom Homan: Otoritas Imigrasi AS Deportasi 4.000 Imigran Gelap dalam Pekan Pertama
SZR, TS, dan MZ hendak transit di Indonesia dengan tujuan utama ke Eropa, tetapi niat itu tidak kesampaian.
Mereka tidak bisal masuk ke Indonesia karena paspor Prancis yang mereka pakai ketika melewati mesin otomatis tidak terdeteksi.
Setelah berkali-kali mencoba melintas, mesin tidak bisa memindai paspor mereka.
Baca Juga: Kantor Imigrasi Jakarta Utara Tanda Tangani Pakta Integritas
Karena tidak kunjung terdeteksi, petugas imigrasi curiga lalu memeriksa mereka.
SZR, TS, dan MZ yang bertujuan ke Eropa ini mengaku memperoleh paspor Prancis palsu dari seorang adal Sri Lanka berinisial WJ yang mereka kenal di Facebook.
Tiga WNA Pakistan itu sepakat membayar 1.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp17 juta kepada WJ sebagai imbalan pembuatan paspor Prancis tersebut.
Baca Juga: Kepala Kanwil Imigrasi Bangka Belitung Qriz Pratama Audiensi dengan Pj Gubernur Sugito
WJ menyarankan SZR, TS, dan MZ untuk transit di Indonesia sebelum berangkat ke Eropa.