China Harap TikTok Tetap Boleh Beroperasi di AS Karena Positif Bagi Ekonomi
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 21 Januari 2025 04:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah China berharap pemerintah Amerika Serikat tetap mengizinkan media sosial TikTok beroperasi di AS karena berdampak positif bagi perekonomian.
"TikTok telah beroperasi di AS selama bertahun-tahun dan sangat populer di kalangan pengguna Amerika. TikTok telah memainkan peran positif dalam meningkatkan lapangan kerja dan konsumsi di AS," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Senin, 20 Januari 2025.
TikTok sebelumnya mengumumkan bahwa mereka tidak lagi dapat diakses bagi pengguna di AS pada Minggu, 19 Januari 2025 pagi, tapi pada hari yang sama media sosial asal Tiongkok itu juga mengumumkan sedang memulihkan layanan bagi pengguna di Amerika Serikat setelah mendapat jaminan dari Presiden AS Donald Trump. Sebelumnya, layanan berbagi video pendek itu juga tidak tersedia lagi baik di App Store maupun Google Play Store.
Baca Juga: Khawatir Akan Pelarangan 19 Januari 2025, Pengguna TikTok di AS Beralih ke RedNote
"Kami berharap AS akan sungguh-sungguh mendengarkan suara akal sehat dan menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, jujur, dan tidak diskriminatif bagi entitas pasar dari semua negara," tambah Mao Ning.
Terkait tindakan seperti pengoperasian dan akuisisi bisnis, Mao Ning menyebut tindakan itu harus diputuskan secara independen oleh perusahaan sesuai dengan prinsip pasar.
"Jika melibatkan perusahaan China, hukum dan peraturan China harus dipatuhi," ungkap Mao Ning.
Baca Juga: Presiden Terpilih Donald Trump Ingin Menunda Larangan untuk TikTok, Beri Perpanjangan Waktu 90 Hari
Mao Ning menegaskan selama ini TikTok telah beroperasi di AS selama bertahun-tahun dan mematuhi hukum dan peraturan AS, tidak pernah membahayakan keamanan nasional AS, dan disukai oleh banyak pengguna Amerika.
"Kami percaya bahwa perusahaan internet perlu mematuhi hukum dan peraturan setempat. Mengenai pemerintah China, kami sangat mementingkan privasi dan keamanan data serta melindunginya sesuai dengan hukum, kami juga tidak pernah meminta dan tidak akan pernah meminta perusahaan atau individu mana pun untuk mengumpulkan atau menyediakan data yang berlokasi di luar negeri yang melanggar hukum setempat," tegas Mao Ning.
TikTok melalui "platform" X mengumumkan berterima kasih kepada Donald Trump yang disebut sudah memberikan penjelasan dan jaminan kepada TikTok sehingga media sosial itu tidak akan menghadapi sanksi karena menyediakan layanan bagi lebih dari 170 juta warga Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil berkembang.
Baca Juga: TikTok Resmi Ditutup di AS Setelah Diberlakukannya Larangan Mulai 19 Januari 2025
TikTok pun berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintahan Trump dalam mencari "solusi jangka panjang yang menjaga keberadaan TikTok" di AS.