DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Perekonomian China Tumbuh 5,4 Persen pada Kuartal IV 2024 Sehingga PDB Bisa Capai Target 5 Persen

image
Ilustrasi ekonomi China (Foto: Istimewa)

Kang Yi mengatakan, sektor properti China juga sedang pulih yang ditunjukkan dengan kenaikan harga jual properti baru di 23 dari 70 kota besar pada Desember 2024, sementara peran pendorong pertumbuhan baru, seperti dalam teknologi digital, terus berkembang.

Pengenalan paket kebijakan yang tepat waktu, menurut Kang Yi, efektif meningkatkan kepercayaan masyarakat dan khususnya, mendorong "rebound" ekonomi yang nyata meski tidak mudah karena pertumbuhan ekonomi China melambat pada kuartal kedua dan ketiga 2024.

Sejak akhir September 2024, pemerintah China telah memangkas suku bunga dan mengumumkan paket fiskal lima tahun senilai 10 triliun yuan (1,4 triliun dolar AS sekitar Rp22 kuadriliun) untuk meredakan krisis pembiayaan pemerintah daerah.

Baca Juga: Beijing Merespons Protes Filipina Atas Kehadiran Kapal Penjaga Pantai China di Laut China Selatan

Beijing juga telah memperluas program bagi konsumen untuk menukar mobil bekas dan peralatan rumah tangga, serta membeli barang rumah tangga baru dengan harga diskon.

Total PDB yang mencapai lebih dari 134 triliun yuan (sekitar 17 triliun dolar AS atau sekitar Rp270 kuadriliun) itu, ungkap Kang Yi, menunjukkan fondasi ekonomi China lebih kokoh, kondisinya lebih baik, motivasi lebih memadai dan kemampuan untuk menahan risiko lebih kuat.

Kang Yi menyebut pemerintah memprioritaskan untuk meningkatkan konsumsi mengingat kemampuan konsumen untuk berbelanja masih lemah.

Baca Juga: China Sampaikan Simpati Kepada Korban Kebakaran di Los Angeles, California AS

Namun, tingkat pertumbuhan populasi China ada di posisi negatif yaitu -0,99 per seribu orang atau berkurang sebesar 1,39 juta orang di 31 provinsi dan daerah otonom di luar Hong Kong, Makau dan Taiwan sehingga total penduduk China adalah 1,408 miliar orang.

Angka kematian di Tiongkok pun meningkat menjadi 7,76 persen dari 7,1 persen sebelum pandemi. Dari jumlah tersebut, sebesar 310,31 juta (22 persen) adalah penduduk usia 60 tahun ke atas.

China juga menghadapi sejumlah ancaman dari luar untuk perekonomiannya khususnya dari presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang mengatakan segera setelah menjabat, ia berencana untuk mengenakan tarif tambahan setidaknya 60 persen pada barang-barang China.***

Baca Juga: Beijing Jawab Calon Menlu AS Marco Rubio tentang China Jadi Musuh Paling Berbahaya

Halaman:

Berita Terkait