DECEMBER 9, 2022
Kolom

Kebakaran Los Angeles AS dan Empati Pada Gaza Palestina

image
Ilustrasi kebakaran di California dan derita rakyat Palestina di Gaza (foto: Rosadi Jamani)

Gaza, Los Angeles. Jarak mereka ribuan kilometer, tapi deritanya sama, hilangnya nyawa, hancurnya harapan, langit yang berubah menjadi abu. Bedanya hanya pada siapa yang menonton dan siapa yang diam.

Mereka bilang manusia itu makhluk mulia. Tapi, bukankah kita sering kali lebih seperti binatang? Tertawa melihat penderitaan. Merayakan bencana karena dendam.

"Biar saja terbakar," kata mereka. "Itu balasan." "

Baca Juga: Apa yang Tersisa di Jalur Gaza, Palestina pada Awal Tahun 2025?

Saya lebih berempati pada hewan yang terbakar, bukan manusia."

"Saya kok malah senang." Ungkapan senang, happy melihat LA terbakar begitu ramai dan massif. 

Ah, kalau begitu, mari kita hentikan sandiwara ini. Tak perlu lagi bicara tentang kemanusiaan. Kemanusiaan sudah lama mati, terkubur di bawah reruntuhan Gaza, hangus di dalam api Los Angeles.

Baca Juga: Hampir 1.100 Bayi Tewas Akibat Serangan Brutal Israel di Gaza Sejak 2023

Diamlah, kalian yang berteriak tentang empati sambil menonton kebakaran dengan camilan di tangan. Jangan pura-pura peduli, kalian yang memilih tragedi mana yang layak dikasihani.

Gaza menangis, Los Angeles juga. Tapi manusia, mereka hanya melihat. Dengan mata yang kosong. Dengan hati yang sudah lama membeku.

*Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar ***

Baca Juga: Yuval Vagdani, Tentara Israel Terkait Kejahatan Perang di Gaza Hadapi Tuntutan Hukum di Argentina

Halaman:

Berita Terkait