DECEMBER 9, 2022
Kolom

Kebakaran Los Angeles AS dan Empati Pada Gaza Palestina

image
Ilustrasi kebakaran di California dan derita rakyat Palestina di Gaza (foto: Rosadi Jamani)

Oleh Rosadi Jamani

ORBITINDONESIA.COM - "Kenapa Tidak Berempati pada Gaza?"

Tiga hari lalu saya menulis tentang kebakaran hebat di Los Angeles, Amerika Serikat. Di dalam tulisan itu ada narasi begini, "Saya tahu banyak tidak senang dengan Amerika Serikat. Tak ada salahnya, kita sedikit berempati pada korban kebakaran."

Baca Juga: Apa yang Tersisa di Jalur Gaza, Palestina pada Awal Tahun 2025?

Narasi ini banyak tak terima. Komentar membanjiri akun saya. "Kenapa kamu tidak berempati pada Gaza. Mana buktinya kamu berempati pada Gaza." Banyak sekali ungkapan itu ditujukan pada saya.

Sambil bersiap pulang ke Pontianak setelah empat hari di Sambas, yok kita bahas lagi soal empati. Kopi jangan lupa, wak!

Di dunia yang katanya beradab ini, manusia sering lupa caranya menjadi manusia. Mereka berdiri di atas reruntuhan empati, menikmati puing-puing tragedi yang mereka sebut keadilan.

Baca Juga: Hampir 1.100 Bayi Tewas Akibat Serangan Brutal Israel di Gaza Sejak 2023

Gaza. Sebuah tanah yang lebih sering jadi kuburan massal dari tempat tinggal. Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 46.006 nyawa terenggut. Angka itu bukan sekadar statistik. Di baliknya, ada bayi yang belum sempat merasakan pelukan ibunya, ada ibu yang menggenggam tangan anaknya yang telah dingin, ada lelaki tua yang menggali makam dengan tangannya sendiri karena tak ada lagi yang tersisa.

Tapi empati itu mahal. Lebih mudah tertawa melihat Los Angeles terbakar. Bila perlu seluruh Amerika terbakar. Menyebutnya karma. Menganggapnya balasan. Seolah api yang melahap rumah-rumah itu bisa membakar dosa-dosa Amerika, seolah teriakan mereka di sana menjadi hiburan pengalihan dari tangisan Gaza.

"Kenapa tidak berempati pada Gaza?" Pertanyaan itu dilemparkan dengan nada getir, diiringi tatapan menuduh. Seolah empati adalah sumber daya yang terbatas, hanya bisa dicurahkan ke satu arah. Jika kau berduka untuk Los Angeles, maka kau pengkhianat Gaza. Jika kau menangisi Gaza, maka kau tak boleh peduli pada kota lain yang terbakar.

Baca Juga: Yuval Vagdani, Tentara Israel Terkait Kejahatan Perang di Gaza Hadapi Tuntutan Hukum di Argentina

Apa empati harus diperebutkan? Apa belas kasih harus dihitung seperti uang receh yang habis sebelum sampai akhir bulan?

Halaman:

Berita Terkait