Beijing Bantah Ada Penyebaran "Virus Tak Dikenal" di China, HMPV Bukan Virus Baru
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 11 Januari 2025 00:02 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah China membantah adanya informasi soal tersebarnya "virus tidak dikenal" yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan di negara tersebut.
"Infeksi HMPV (Human metapneumovirus) dapat sembuh dengan sendirinya. Menyebut virus umum ini sebagai 'virus tak dikenal' tidak konsisten dengan ilmu pengetahuan dasar dan pada dasarnya hanya untuk menakut-nakuti," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat, 10 Januari 2025.
Guo Jiakun mengatakan, infeksi pernapasan cenderung mencapai puncaknya selama musim dingin di China bagian utara dan virus influenza menjadi patogen umum.
Baca Juga: ECDC: Sudah 69 Kasus Virus West Nile Ditemukan di Eropa, Penyebarannya Melalui Gigitan Nyamuk
"Skala dan intensitas keseluruhan penyakit infeksi pernapasan di China lebih rendah daripada tahun lalu dan HMPV seperti yang telah kami pelajari dari otoritas yang berwenang, itu bukanlah virus baru," ungkap Guo Jiakun.
HMPV, menurut Guo Jiakun, telah terdeteksi selama sedikitnya 60 tahun dan merupakan virus umum yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas.
"Pemerintah China serius memperhatikan kesehatan rakyatnya sendiri maupun warga negara asing di China. Otoritas yang kompeten dan badan teknis di China sedang mengambil langkah proaktif untuk melakukan pengawasan ketat atas berbagai penyakit infeksi saluran pernapasan akut dan merilis hasil pengawasan tersebut," jelas Guo Jiakun.
Baca Juga: Uni Eropa: Risiko Virus Mpox Rendah Tetapi Kasus Impor Mungkin Meningkat di Eropa
Guo Jiakun pun menyebutkan pakar dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (The Chinese Center for Disease Control and Prevention atau CCDC) telah menyampaikan ke publik beberapa kali tentang cara mengambil langkah perlindungan dari penyakit tersebut berbasiskan sains.
"Selain itu, China dan WHO tetap berhubungan erat dan teratur serta berbagi informasi terkini tentang penyakit pernapasan. Kami akan terus melakukan apa yang diperlukan dan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa warga China dan warga negara asing merasa nyaman, aman dan mudah untuk bepergian di China," kata Guo Jiakun.
Ia pun meminta agar publik pun sama-sama berupaya untuk menjaga kesehatan pribadi maupun keluarga.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Thailand Konfirmasi Temuan Kasus Pertama Varian Baru Virus Mpox
HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), baik pada saluran napas atas maupun bawah yang ditemukan hampir sepanjang tahun.
CCDC sebelumnya mengatakan terus memantau peningkatan kasus human metapneumovirus (HMPV) tapi hingga saat ini tidak ada bukti terjadinya wabah tidak biasa atau bahwa ada virus atau penyakit pernapasan baru muncul di China.
CCDC menyebut musim dingin dan musim semi merupakan musim dengan infeksi saluran pernapasan akut yang tinggi dan risiko penularan infeksi saluran pernapasan meningkat.
Baca Juga: Jubir Kemenkes Widyawati: Belum Ada Laporan Kasus Virus HMPV di Indonesia
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang perlu mendapat perhatian meliputi penyakit menular yang disebabkan oleh patogen seperti rhinovirus, virus influenza, adenovirus, mycoplasma pneumoniae, human metapneumovirus (HMPV), respiratory syncytial virus dan novel coronavirus.
Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan data dari pemerintah China menunjukkan "telah terjadi peningkatan baru-baru ini dalam infeksi pernapasan akut" tetapi skala dan intensitas keseluruhan penyakit infeksi pernapasan di China tahun ini lebih rendah daripada tahun lalu".
Sementara Menteri Kesehatan (Menkes) Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan tingkat fatalitas HMPV sangat rendah, sehingga sulit ditemukan sedangkan proses penyembuhan sama dengan flu biasa.
Baca Juga: Wabah Virus HMPV Mengganas di Tiongkok, Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Panik
Penularannya mirip seperti COVID-19 dan Influenza yakni melalui percikan napas (droplets), dengan gejala umum demam, batuk, pilek atau apabila gejala berat disertai dengan dyspnea atau terjadi apnea pada bayi di bawah usia enam bulan.
HMPV juga bisa sembuh dengan sendirinya layaknya flu biasa. Apa yang dibutuhkan adalah pengobatan suportif, misalnya dengan diberikan peredam demam, paracetamol atau obat pilek.
Pada orang dengan risiko tinggi terkena virus seperti anak-anak di bawah usia 14 tahun, lansia, penderita komorbid ataupun sistem imun lemah, disarankan untuk selalu menggunakan masker saat di dalam kerumunan.
Baca Juga: PT KAI, Cahyo Widiantoro: Aturan Naik Kereta Api Tidak Berubah Meski Virus HMPV Masuk Indonesia
Sebagai bentuk pencegahan, perlu pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak dengan pasien atau orang bergejala flu, dan membersihkan benda-benda yang terkontaminasi.***