DECEMBER 9, 2022
Internasional

Uni Eropa: Risiko Virus Mpox Rendah Tetapi Kasus Impor Mungkin Meningkat di Eropa

image
Ilustrasi virus Mpox. ANTARA/Anadolu/PY

ORBITINDONESIA.COM - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) pada Rabu, 21 Agustus 2024, mengatakan, meskipun risiko virus Mpox rendah di Eropa, tetapi kasus impor kemungkinan meningkat.

Dalam sebuah seminar daring, pakar ECDC Orlando Cenciarelli mengatakan bahwa risiko Mpox keseluruhan bagi penduduk Eropa saat ini sangat rendah.

Sembari menekankan risiko lebih tinggi bagi orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien Mpox meski penyakitnya akan memiliki tingkat keparahan rendah, Cenciarelli mencatat hanya orang-orang dengan penyakit lain yang mendasarinya dan kekebalan tubuh yang rendah yang akan mengalami penyakit "sedang dan atau tinggi" jika terinfeksi.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Mpox Terjadi di Australia, 35 Kasus Cacar Monyet Dilaporkan Dalam 15 Hari Terakhir

Pakar tersebut menyoroti kemungkinan kasus impor yang lebih banyak menyusul terdeteksinya satu-satunya kasus di benua itu di Swedia pada 15 Agustus 2024.

Cenciarelli kemudian menekankan perlunya negara-negara Eropa untuk bersiap dalam menangani kasus-kasus tersebut dan mencegah penularan lebih lanjut.

Cenciarelli menegaskan bahwa vaksin hanya boleh diberikan kepada orang-orang yang berisiko terinfeksi, yaitu mereka yang memiliki sakit parah, dan mereka yang bepergian ke daerah yang kemungkinan terjadi penularan, serta didasarkan pada penilaian risiko setiap individu.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Filipina Konfirmasi Kasus Mpox Pada Warganya yang Tidak Bepergian

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Marc-Alain Widdowson, yang juga menghadiri seminar tersebut, mengatakan bahwa total 27 ribu kasus serta 10 kematian ditemukan di benua itu pada musim panas 2022.

Widdowson menyatakan WHO meyakini bahwa Eropa bisa melindungi diri dari virus tersebut.

Pekan lalu, WHO dan Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit Afrika menyatakan bahwa Mpox dalam keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat internasional dan kontinental.

Baca Juga: Margaret Harris: WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Atasi Cacar Jenis Mpox Ketimbang Vaksinasi Massal

Menurut angka terbaru CDC Afrika, sebanyak 17.541 kasus Mpox dan 517 kematian sejauh ini telah dilaporkan dari 13 negara Afrika.

Republik Demokratik Kongo (RDK), yang menjadi pusat wabah saat ini, menyumbang 96 persen dari semua kasus dan 97 persen dari semua kematian yang dilaporkan pada 2024.

Kongo mencatat 16.700 kasus Mpox yang terkonfirmasi dan diduga, termasuk lebih dari 570 kematian.

Baca Juga: India Sedang Kembangkan Vaksin Mpox, Diharapkan Tercapai Dalam Waktu Satu Tahun

Afrika Selatan mencatat 24 kasus terkonfirmasi, termasuk tiga kematian, dan Kamerun lima kasus terkonfirmasi, termasuk dua kematian.

Burundi memiliki lebih dari 100 kasus, sementara Nigeria memiliki 39 kasus, Liberia punya lima, Rwanda empat, Pantai Gading dan Uganda masing-masing dua, dan Kenya memiliki satu kasus terkonfirmasi.***

Sumber: Antara

Berita Terkait