DECEMBER 9, 2022
Internasional

Penyidik Korea Selatan Dihalangi Militer Saat Mencoba Tangkap Presiden Yoon Suk Yeol

image
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (ANTARA FOTO)

ORBITINDONESIA.COM - Penyidik Korea Selatan dihalangi pasukan militer di kompleks kepresidenan dalam upaya mereka melaksanakan surat perintah penangkapan Yoon Suk Yeol yang ditangguhkan dari jabatan presiden terkait deklarasi darurat militer bulan lalu.

Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan lewat pernyataan tertulisnya kepada wartawan, Jumat, 3 Januari 2025 menyatakan tengah melaksanakan surat perintah tersebut.

Namun, polisi menyatakan bahwa penyidik dihalang memasuki kompleks kepresidenan oleh satuan militer yang diduga merupakan bagian dari Komando Pertahanan Ibu Kota Korea Selatan.

Baca Juga: Sebanyak 179 Orang Dikonfirmasi Meninggal dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan

CIO memiliki waktu hingga Senin, 6 Januari 2025 untuk melaksanakan surat perintah penangkapan terhadap Yoon yang didakwa atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan terkait deklarasi darurat militernya pada 3 Desember 2024.

Namun, selain potensi bentrokan dengan pasukan pengamanan presiden, upaya penyidik CIO semakin terhalang akibat adanya ribuan pendukung Yoon yang berunjuk rasa di luar kompleks kepresidenan.

Para pengunjuk rasa berhimpun di dekat kompleks kepresidenan selama beberapa hari ini untuk menolak pemakzulan Yoon dan penahanannya. Sejumlah pengunjuk rasa bahkan harus digotong pihak kepolisian saat membubarkan aksi mereka.

Baca Juga: Pengadilan Korea Selatan Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol

Sejumlah pengamat menyatakan, mengupayakan penangkapan Yoon pada Sabtu atau Minggu berpotensi menimbulkan bentrokan yang lebih besar. Sementara, melaksanakannya pada Senin akan terlalu dekat dengan tenggat akhir surat perintah penangkapan.

CIO telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan satuan penyidik kementerian pertahanan untuk melakukan penyelidikan bersama terkait deklarasi darurat militer Yoon.

Tim gabungan yang melaksanakan surat perintah penangkapan tersebut terdiri dari 30 orang dari CIO dan 120 personel kepolisian, yang 70 di antaranya bersiaga di luar kompleks kepresidenan.

Baca Juga: Pemain Indonesia Pratama Arhan Dilepas Klub Korea Selatan Suwon FC

CIO mengajukan surat perintah penangkapan setelah Yoon mengabaikan tiga kali panggilan untuk pemeriksaan. Badan tersebut juga telah mendapat surat perintah untuk menggeledah kompleks kepresidenan.

Halaman:

Berita Terkait