Jenderal AD Korea Selatan: Presiden Yoon Suk Yeol Perintahkan Seret Anggota Parlemen Selama Darurat Militer
- Penulis : Bramantyo
- Rabu, 11 Desember 2024 05:22 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat Korea Selatan mengatakan, Presiden Yoon Suk Yeol memerintahkannya untuk menyeret anggota parlemen keluar dari gedung Majelis Nasional selama operasi darurat militer pada pekan lalu.
Letnan Jenderal Kwak Jong-keun mengungkapkan klaim tersebut dalam pertemuan Komite Pertahanan Parlemen, pada Selasa, 10 Desember 2024, sembari mengatakan Yoon Suk Yeol menghubungi melalui telepon yang terjamin keamanannya.
"Dia mengatakan jumlah kuorum sepertinya belum tercapai, jadi saya harus mendobrak pintu dan masuk untuk menyeret keluar orang-orang di dalamnya," katanya tentang instruksi Yoon Suk Yeol.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Bertemu Partai Berkuasa PPP di Tengah Mosi Pemakzulan
Komandan tersebut merujuk pada kuorum untuk mencabut dekrit darurat militer Yoon, yaitu 150 dari 300 anggota parlemen. Pada akhirnya, 190 anggota parlemen memberikan suara bulat untuk mencabut perintah tersebut.
Kwak mengatakan bahwa dia berkonsultasi dengan para komandan di lapangan, mengenai apakah harus menyerbu gedung parlemen sambil menembakkan tembakan kosong atau memutuskan aliran listrik untuk menghentikan para anggota parlemen agar tidak melakukan pemungutan suara.
Para komandan menyarankan untuk tidak melakukan tindakan tersebut dan Kwak mengatakan dia setuju dengan pertimbangan mereka.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Minta Maaf Atas Pernyataan Darurat Militer
“Bahkan jika mereka masuk untuk menjalankan perintah, pasukan yang terlibat nantinya akan menjadi pelanggar hukum dan terlalu banyak orang yang akan terluka jika mereka menerobos masuk, jadi saya menilai itu tidak benar," katanya.
"Saya mengatakan pada mereka untuk tidak masuk lebih jauh dan setelah melihat mereka menjauh, saya menghentikan mereka dari melaksanakan operasi tambahan apa pun," tambahnya.
Ketika ditanya apakah dia melaporkan tindakannya kepada Yoon, Kwak mengatakan dia tidak melakukannya dan menjelaskan situasinya kepada Menteri Pertahanan saat itu, Kim Yong-hyun, saat pasukan mundur.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Selamat dari Pemungutan Suara Pemakzulan di Parlemen
Kwak juga mengatakan kepada Anggota DPR Park Beom-kye dari Partai Demokrat (DP) bahwa dia mengetahui rencana Yoon untuk memberlakukan darurat militer dua hari sebelumnya, pada 1 Desember.