Negara-negara Arab Menyambut Positif Gencatan Senjata Lebanon-Israel
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 28 November 2024 02:21 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Negara-negara Arab menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon yang mulai berlaku pada Rabu pagi, 27 November 2024, mengakhiri pertempuran selama 14 bulan antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa gencatan senjata itu akan membuka jalan bagi de-eskalasi di kawasan melalui penerapan Resolusi PBB 1701 dan pengerahan tentara Lebanon ke Lebanon selatan.
Resolusi 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan penghentian total permusuhan antara Hizbullah dan Israel, serta pembentukan zona bebas senjata antara batas demarkasi Garis Biru dan Sungai Litani di Lebanon selatan, dengan pengecualian bagi tentara Lebanon dan misi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL).
Baca Juga: Lebanon Kecam Serangan Terbaru Terhadap Pangkalan UNIFIL yang Lukai 4 Anggota Kontingen Italia
Mesir menyatakan bahwa kesepakatan tersebut harus menjadi "langkah awal untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza" di samping "perlunya mencapai gencatan senjata segera, akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan ke daerah kantong tersebut dan menghentikan pelanggaran yang tidak dapat dibenarkan di Tepi Barat."
Yordania memuji gencatan senjata itu sebagai "langkah penting untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza dan serangannya ke Tepi Barat yang diduduki."
Mereka menyebut kesepakatan itu "langkah pertama untuk mengurangi eskalasi yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional, dan menjaga pengiriman bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan ke seluruh wilayah Gaza."
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden: Lebanon dan Israel Sepakat Akhiri Konflik yang Telah Berlangsung Setahun
Otoritas Palestina menyuarakan harapan agar kesepakatan gencatan senjata tersebut akan mendorong "berakhirnya kekerasan dan ketidakstabilan di kawasan sebagai akibat dari kebijakan Israel yang menyebabkan gejolak di kawasan."
Irak menegaskan kembali dukungannya untuk Lebanon, menyuarakan harapan agar kesepakatan gencatan senjata tersebut akan membantu mengakhiri kekerasan, kehancuran, dan penderitaan rakyat Lebanon.
Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyambut kesepakatan itu, dan berharap agar gencatan senjata tersebut akan "mengarah pada kesepakatan serupa untuk mengakhiri perang yang masih berlangsung di Jalur Gaza dan serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki."
Baca Juga: PM Lebanon Najib Mikati Sambut Baik Kesepakatan Gencatan Senjata Hizbullah dengan Israel
Pernyataan kementerian tersebut menegaskan kembali "dukungan teguh" Qatar terhadap persatuan dan integritas teritorial Lebanon.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan usulan untuk mengakhiri konflik telah dicapai, di tengah harapan bahwa kesepakatan itu akan menghentikan serangan udara Israel di kota-kota Lebanon.
Kesepakatan itu juga diharapkan dapat mengakhiri pertempuran lintas batas antara Israel dan Lebanon yang telah berlangsung selama satu tahun.
Baca Juga: Uni Eropa dan Berbagai Negara Mendukung Tercapainya Gencatan Senjata di Lebanon
Lebih dari 3.800 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon dan lebih dari 1 juta orang mengungsi sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.***