DECEMBER 9, 2022
Internasional

PM Israel Benjamin Netanyahu Akui Bertanggung Jawab atas Ledakan Pager Massal di Lebanon

image
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: antara)

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya mengaku bertanggung jawab atas ledakan massal pager (penyeranta) yang mengguncang Lebanon hampir dua bulan lalu.

"Sebelum operasi pager, mereka memberi tahu saya bahwa Amerika Serikat akan menentangnya, tetapi saya tidak mendengarkan mereka," kata Netanyahu dalam sidang kabinet pada Minggu, 10 November 2024, seperti dikutip saluran televisi Israel Channel 12.

Netanyahu mengacu pernyataannya itu pada sejumlah pejabat tinggi pertahanan dan politik Israel yang menentang serangan dengan menggunakan pager maupun pembunuhan terhadap pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Donald Trump Janji Setop Penderitaan dan Kehancuran di Lebanon Jika Terpilih

Pengakuan Netanyahu itu merupakan yang pertama kalinya diberikan pejabat tinggi Israel secara terbuka bahwa mereka bertanggung jawab atas ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon.

Sedikitnya 26 orang tewas dan lebih dari 3.200 lainnya terluka setelah ribuan perangkat pager meledak di beberapa wilayah di Lebanon pada 17 September dan 18 September. 

Nasrallah dibunuh dalam serangan udara Israel di Beirut selatan pada 27 September.

Baca Juga: Moustafa Bayram: Lebanon Ajukan Keluhan Resmi Serangan Penyeranta ke ILO

Israel melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon sejak akhir September atas alasan mengincar Hizbullah.

Sedikitnya 3.100 orang tewas dan lebih dari 13.800 terluka dalam serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Israel melancarkan invasi ke selatan Lebanon pada 1 Oktober.

Tindakan Israel itu meningkatkan ketegangan pada perang lintas perbatasan yang telah berlangsung selama setahun sejak Gaza mulai dicabik perang.***

Berita Terkait