DECEMBER 9, 2022
Kolom

Pelajaran dari Banjir Spanyol Bagi Pengelolaan Lahan di Indonesia

image
Tumpukan puluhan mobil rusak akibat banjir di sepanjang rel kereta api di Valencia, Spanyol, Minggu, 3 November 2024. Hujan deras selama beberapa hari terakhir telah merenggut 226 korban jiwa dan banjir terburuk di Spanyol dalam beberapa dekade. ANTARA FOTO/Xinhua/Meng Dingbo/agr

Spanyol memang sangat tergantung pada tanahnya. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah memperkirakan bahwa 74 persen wilayah di Spanyol telah mengalami proses gurunisasi dan 18 persen di antaranya telah mengalami proses gurun secara permanen.

Dua bulan sebelum banjir bandang terjadi, sebuah saluran Youtube dengan nama Geografyi telah mengingatkan bahwa wilayah Spanyol akan diprediksi menjadi gurun karena proses gurunisasi.

Maksud gurunisasi adalah terjadinya degradasi tanah. Hal itu merupakan sebuah proses menurunnya kesuburan dan kualitas, serta kemampuan tanah.

Baca Juga: MotoGP Indonesia 2024: Jorge Martin Pemenangnya

Degradasi lahan mengancam keberlangsungan kehidupan pada lahan-lahan pertanian. Semula lahan-lahan di Spanyol merupakan kebun tanaman tahunan yang tidak membutuhkan air banyak seperti zaitun, jeruk, dan anggur.

Kini lahan-lahan tersebut telah berubah secara masif menjadi lahan pertanian tanaman pangan semusim yang sangat membutuhkan banyak air. Spanyol memenuhi kebutuhan itu melalui saluran irigasi.

Kebutuhan air bersih di Spanyol semakin meningkat dengan bertambahnya penduduk dan perluasan lahan pertanian semusim.

Baca Juga: MotoGP Malaysia 2024: Jorge Martin Akan Kunci Gelar

Perencanaan yang kurang cermat membuat ketika terjadi badai Dana, maka lahan tak mampu meresapkan air ke dalam tanah atau menahan air meluap ke luar jaringan irigasi.

Kondisi di wilayah hulu Spanyol yang sudah mengalami perubahan drastis memperparah keadaan saat curah hujan ekstrem terjadi yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang tersebut.

Kondisi tanah di Indonesia

Baca Juga: MotoGP Malaysia 2024: Jorge Martin Memimpin Klasemen Sementara, Berjarak 24 Poin Dari Francesco Bagnaia

Potensi banjir bandang juga banyak terjadi di wilayah Indonesia. Tanah-tanah di Indonesia didominasi oleh tanah-tanah vulkanik yang bersifat muda terutama di Pulau Jawa dan Sumatera, sedangkan di Kalimantan wilayahnya didominasi bentang lahan tektonik yang berbahan induk batuliat dan batupasir di daerah hulu dan alluvial di daerah hilir.

Halaman:

Berita Terkait