Korban Jiwa Banjir di Provinsi Valencia Spanyol Bertambah Jadi 211 Orang
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 03 November 2024 23:43 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sedikitnya 211 korban yang meninggal dalam bencana banjir besar di Provinsi Valencia, Spanyol timur, telah berhasil dievakuasi sementara sejumlah kawasan yang terdampak bencana masih terisolasi akibat reruntuhan hanyut.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Sabtu, 2 November 2024 menyebut bencana banjir itu, yang dipicu badai pada Selasa, 29 Oktober 2024, sebagai "bencana alam terbesar dalam sejarah Spanyol".
Meski ratusan korban jiwa berhasil dievakuasi, ia mengakui masih ada korban hilang yang belum ditemukan dalam banjir Spanyol itu.
Baca Juga: Liga Spanyol 2024/2025: Barcelona Takluk di Kandang Osasuna
"Saya sadar bahwa operasi tanggap bencana yang berjalan belum cukup. Kita menghadapi sejumlah masalah besar: Hancurnya layanan umum, kota-kota tertutupi lumpur, dan warga terus berjuang mencari anggota keluarganya," kata Sanchez.
"Kita harus bertindak lebih baik," ucapnya, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat.
Sanchez kemudian mengumumkan penambahan 5.000 personel militer mulai Minggu untuk operasi tanggap bencana di Valencia, yang berarti pengerahan tenaga militer terbesar sepanjang sejarah Spanyol pada masa damai.
Baca Juga: Liga Spanyol 2024/2025: Real Madrid Raih 3 Poin di Kandang Celta Vigo
Pemerintah Spanyol juga mengerahkan sebuah kapal besar untuk tempat pengungsian serta fasilitas medis ke Pelabuhan Valencia.
Fasilitas penyimpanan jenazah, pasokan bantuan, dan personel khusus untuk memulihkan jalan, listrik, dan sistem air juga dikerahkan.
Sekitar 10 ribu personel polisi pula ditugaskan mengamankan kawasan terdampak bencana mulai Minggu.
Baca Juga: Liga Spanyol 2024/2025: Libas Sevilla, Barcelona ke Puncak Klasemen Sementara
Menurut Sanchez, personel keamanan telah menyelamatkan sekitar 4.800 warga dan membantu 30 ribu warga lainnya yang bertahan di rumah mereka.
"Namun, skala bencana ini menunjukkan bahwa jumlah yang sudah diturunkan masih belum cukup. Bantuan yang dikirim perlu waktu yang sangat lama untuk tiba ke lokasi," kata PM Spanyol.
Sementara itu, ribuan sukarelawan berbondong-bondong membantu para korban bencana banjir dengan membawa makanan dan air, serta sekop untuk membersihkan lumpur yang menutupi jalan.
Baca Juga: Liga Champions: Erling Haaland Cetak Dua Gol Untuk Bawa Manchester City Libas Sparta Praha
Kepala daerah Valencia, Carlos Mazon, bahkan sempat meminta para relawan pulang karena jumlah mereka sudah terlalu banyak. Meski demikian, pemerintah setempat mendirikan pusat relawan pada Sabtu untuk membantu koordinasi.
Pada hari yang sama, pemerintah Valencia juga melarang hampir semua perjalanan darat dilakukan di daerah terdampak bencana.
Dampak parah bencana banjir di Valencia sontak memicu kecaman dari berbagai pihak kepada pemerintah Spanyol.
Baca Juga: Liga Spanyol 2024/2025: Bertanding di Kandangnya, Real Madrid Digilas Barcelona
Kecaman terbesar ditujukan pada peringatan darurat yang terlambat diberikan pemerintah setempat, kondisi banjir yang sudah parah, dan lamanya bantuan tiba ke lokasi bencana yang berada tak jauh dari Valencia, salah satu kota terbesar di Spanyol.
Sementara sejumlah tokoh oposisi mempertanyakan mengapa pemerintah pusat tak menyatakan situasi darurat untuk mempermudah koordinasi tanggap bencana, pihak lainnya mengungkit kelalaian di pihak badan cuaca Spanyol.
Pemerintah setempat pun tak luput dari kecaman publik atas lambannya pengiriman bantuan untuk korban bencana.
Baca Juga: Liga Spanyol 2024/2025: Atletico Madrid Tumbang di Kandang Real Betis
"Ada waktunya kita menelaah kesalahan yang terjadi, memikirkan cara menyempurnakan respons untuk bencana sebesar ini, serta merenungkan pentingnya layanan publik, perlunya menghargai nasihat ilmiah, dan realitas perubahan iklim," kata Sanchez.
"Namun, kita harus menjadi negara yang bersatu saat ini. Satu-satunya musuh kali ini adalah kehancuran akibat bencana ini," ucap dia.
Persatuan, kata Sanchez, penting karena yang dipertaruhkan saat ini adalah nyawa masyarakat, kehormatan para korban jiwa, martabat negara, dan masa depan seluruh daerah.
Baca Juga: Gelandang Manchester City Asal Spanyol Rodri Raih Ballon d’Or 2024
Setelah semua kerusakan dicatat otoritas, ujarnys, bencana banjir di Valencia bisa jadi merupakan banjir terburuk sepanjang sejarah Eropa pada abad ini.
Selain jumlah korban jiwa yang begitu tinggi, bencana badai dan banjir di Valencia juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang begitu masif.
Kerusakan dilaporkan terjadi pada rel kereta, terowongan, dan jalan bebas hambatan, serta kawasan industri, pusat perbelanjaan, dan daerah pemukiman.
Baca Juga: Spanyol Larang Perusahaan Israel Ikuti Pameran Pertahanan FEINDEF 2025 di Madrid
Mobil-mobil dan reruntuhan yang hanyut dibawa banjir juga masih belum dibersihkan dari daerah-daerah yang terdampak bencana.***