Catatan Denny JA: Retreat para Penulis untuk Kemerdekaan
- Penulis : M. Ulil Albab
- Senin, 18 November 2024 09:11 WIB
Banyak lagi topik lain dari 26 penulis yang tak bisa dieksplor satu per satu.
-000-
Apakah esai dan fiksi para penulis itu bisa berdampak bagi bulat lonjongnya negara? Renungan esai dan fiksi yang dicontohkan di atas akankah punya efek bagi evolusi kemerdekaan di Indonesia, misalnya.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Kelima Hidup Bermakna, Spiritualitas dan Wellness
Sejarah menyediakan banyak contoh betapa pemikiran penulis itu, baik fiksi ataupun non-fiksi memang bisa berdampak. Kita dapat mengambil contoh dari negara lain.
Misalnya esai The Federalist Papers (1788) oleh Alexander Hamilton dan James Madison. The Federalist Papers adalah kumpulan esai yang ditulis untuk meyakinkan warga negara Amerika Serikat tentang pentingnya meratifikasi Konstitusi AS.
Dalam esai-esai tersebut, penulis membahas prinsip-prinsip dasar demokrasi, pembagian kekuasaan, dan perlunya sistem pemerintahan federal yang kuat.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Renungan Sumpah Pemuda, Warna Nasionalisme di Era Algoritma
Buku ini menjadi landasan intelektual bagi pembentukan Konstitusi AS dan menciptakan pemahaman publik yang mendalam tentang pentingnya negara hukum, sistem checks and balances, dan pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan negara bagian.
The Federalist Papers tidak hanya berdampak pada pembentukan sistem politik Amerika, tetapi juga menginspirasi sistem konstitusi di negara lain.
Untuk fiksi, kita bisa memberi contoh novel: To Kill a Mockingbird (1960) oleh Harper Lee. Novel ini mengangkat isu rasisme dan ketidakadilan sosial.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Menambah Elemen Penghayatan bahkan untuk Hal-hal Kecil
Itu terbaca melalui kisah pengacara Atticus Finch yang membela seorang pria kulit hitam. Sang pria dituduh memperkosa seorang wanita kulit putih di Alabama pada 1930-an.