Pupuk Indonesia: Produktivitas Padi Meningkat dengan Teknologi Pertanian Presisi PreciX
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 25 Oktober 2024 03:40 WIB
Ia menjelaskan, PreciX merupakan teknologi yang dikembangkan untuk mendeteksi kandungan atau status hara N, P, dan K pada tanaman padi.
Teknologi yang memanfaatkan alat drone ini mampu memberikan rekomendasi pemupukan dengan cepat dan presisi. Implementasinya, teknologi ini mendukung layanan Mobil Uji Tanah (MUT) yang juga ada pada pendampingan budidaya Makmur/Agrosolution.
"Apabila PreciX mendeteksi kebutuhan hara pada tanaman, sementara MUT ini mendeteksi kandungan hara pada tanah," imbuhnya.
Baca Juga: WOW! Pakai Pupuk Organik Hasil Penelitian UNEJ, Petani Cabai di Trenggalek Bisa Panen 35 Kali
Di Sukamandi, lanjut Gita, Pupuk Indonesia juga memanfaatkan teknologi pertanian presisi untuk melakukan mapping di lahan seluas 592 hektare. Diperoleh rekomendasi pemupukan per hektarnya NPK sebanyak 373 kg, Urea 189,61 kg, dan KCl 64,53 kg.
"Sebagai perbandingan, petani sebelumnya mengaplikasikan pupuk NPK 300 kg, Urea 200kg, dan KCl 100 kg," terangnya.
Ia menambahkan, pengembangan teknologi pertanian presisi dimulai dari arahan Kementerian BUMN Republik Indonesia, dimana unit-unit riset pada klaster pangan dan pupuk diharapkan dapat berkolaborasi, yang kemudian dituangkan dalam Indonesia Food and Fertilizer Research Institute (IFFRI).
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Indonesia Butuh Tiga Pabrik Pupuk Baru untuk Kebutuhan Petani
"Anggotanya adalah IFRI Pupuk Indonesia, RNI Food Research Institute (RFRI), dan Bulog Food Research Institute (BFRI)," ucapnya.
Pupuk Indonesia bersama anggota holding tahun 2024 ini melakukan riset pertanian presisi di berbagai tempat di Indonesia, dengan beragam komoditas. Riset itu dilakukan di 46 titik demonstration plot (demplot) yang tersebar di 12 provinsi.
"Adapun komoditas yang menjadi riset tidak hanya padi, tapi juga kepala sawit, tebu, dan jagung," jelasnya.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Masuk Daftar 500 Perusahaan Terbaik ASEAN Versi Fortune Southeast Asia 500
Dari total riset tersebut, Pupuk Indonesia telah menggelar demplot pertanian presisi di luas lahan 8.265 hektare dan sudah melakukan mapping di lahan seluas 252.647 hektare. Hasil riset ini diperoleh peningkatan produktivitas kurang lebih 13,5 persen.