Catatan Denny JA: Hukum Kedua Hidup Bermakna, Positivity
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 19 Oktober 2024 07:32 WIB
Namun, alih-alih terjebak dalam kesedihan atau kemarahan, Jobs menggunakan positivity untuk memandang situasi tersebut sebagai peluang untuk tumbuh dan menemukan jalan baru.
Setelah kejatuhannya, Jobs mendirikan perusahaan komputer baru bernama NeXT dan membeli Pixar, sebuah studio animasi kecil yang saat itu tidak terlalu dikenal.
Pixar kemudian menjadi salah satu studio animasi paling sukses di dunia dengan film seperti Toy Story, yang merupakan film animasi komputer pertama yang mencapai kesuksesan besar.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kincir Angin Tak Bisa Menahan Rinduku
Keberhasilan Pixar membuat Jobs menjadi miliarder. Tahun-tahun berikutnya, Jobs dipanggil kembali ke Apple, yang saat itu sedang mengalami penurunan tajam.
Dengan visi dan semangat positifnya, Jobs memimpin kebangkitan Apple melalui inovasi-inovasi revolusioner seperti iMac, iPod, iPhone, dan iPad.
Transformasi yang dibawanya tidak hanya menyelamatkan Apple dari kebangkrutan, tetapi juga menjadikannya salah satu perusahaan teknologi terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Tak Kutemukan Surga di Sana
Jobs sendiri pernah menyatakan dalam pidato wisuda di Stanford University bahwa dipecat dari Apple adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi padanya.
Ini memungkinkan dia untuk berpikir lebih kreatif dan bebas dari tekanan perusahaan besar. Sikap positivity-nya, yang memandang kejatuhannya sebagai peluang untuk memulai lagi dan tumbuh, menjadi kunci keberhasilannya yang luar biasa.
Kisah Steve Jobs menunjukkan bahwa positivity dalam menghadapi kejatuhan dapat menghasilkan berkah yang tak terduga dan menjadi fondasi untuk sukses yang lebih besar di masa depan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Perempuan Itu Belajar di Bawah Cahaya Kunang-kunang
Mengapa Positivity Penting?