Catatan Denny JA: Memahami Masyarakat Melalui Sastra
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Minggu, 13 Oktober 2024 11:15 WIB
ReO Fiksiwan juga menyoroti inovasi penggunaan catatan kaki dalam puisi esai. Bukan sekadar tambahan, catatan kaki memperkuat narasi dengan konteks historis dan data faktual, menjadikan puisi esai sebagai semacam dokumen historis.
Dalam Testamen di Bait Sejarah (2014), catatan kaki memberi dimensi tambahan, mengajak pembaca menyelami fakta yang memperkaya makna puisi.
Inovasi ini menunjukkan bagaimana sastra, melalui puisi esai, dapat berfungsi sebagai medium yang tidak hanya merefleksikan tetapi juga mengajarkan sejarah.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mencari Akar Keluarga di Kebumen
-000-
Epistemologi sastra menawarkan wawasan bahwa sastra adalah medium pengetahuan yang sah, setara dengan sejarah atau sosiologi.
Melalui perspektif ini, kita memahami bahwa setiap karya sastra memuat nilai-nilai dan pandangan yang dapat membuka pemahaman baru tentang hubungan individu dan masyarakatnya.
Baca Juga: Catatan Denny JA: 12 Jam Protes Berbaring di Jalan Raya
The Tale of Two Cities karya Dickens, sastra lebih dari sekadar cermin; ia adalah sumber pengetahuan tambahan yang menerangi sisi-sisi gelap sejarah seperti yang didokumentasikan buku sejarah konvensional.
Sastra membangkitkan empati, memantik pemahaman, dan mengarahkan kita untuk menilai kembali ketidakadilan yang sering tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan pendekatan epistemologi, sastra bukan hanya medium seni, tetapi juga sumber pengetahuan yang membimbing kita memahami kemanusiaan dengan kejujuran dan kedalaman yang jarang dijumpai dalam medium lainnya.1
-000-