Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Kadar BPA Dalam Galon Air Minum Masih Dalam Batas Aman
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 09 Oktober 2024 17:55 WIB
Hasil Penelitian ITB dan Universitas Islam Makassar (UIM) mengungkapkan bahwa tidak ada migrasi BPA dari kemasan galon ke dalam air minum. Penelitian oleh ITB untuk mendeteksi migrasi BPA dari kemasan galon ke dalam air minum terhadap empat sampel dari merek AMDK terpopuler tidak terdeteksi adanya BPA dalam produk air kemasan galon.
"Dari penelitian yang kami lakukan, kami tidak mendeteksi (non-detected/ND) BPA di semua sampel AMDK yang diuji," kata Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB, Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph.D.
Jikalau ada, apakah BPA dalam AMDK tidak pengaruhi kesehatan?
Baca Juga: Tidak Hanya Penelitian ITB, BBKFK Kemenperin Juga Buktikan Galon Polikarbonat Aman Digunakan
Banyak narasi menyesatkan menyebutkan kalau BPA dalam AMDK bisa berdampak pada masalah kesehatan tertentu seperti janin, pertumbukan anak, autisme, gangguan kehamilan hingga infertilitas. Namun bukti empiris menunjukan bahwa ratusan juta orang di dunia termasuk Indonesia yang mengonsumsi air dari galon guna ulang tidak mengalami gangguan kesehatan apapun.
Namun hal ini dibantah oleh Dokter spesialis penyakit dalam, Laurentius Aswin Pramono yang menjelaskan bahwa kalaupun ada kadar BPA dalam air kemasan galon guna ulang pasti masih berada dalam batas aman dan belum mencapai ambang yang bisa mengganggu metabolisme seperti yang ditetapkan oleh otoritas keamanan pangan nasional dan internasional.
Pada dasarnya semua bahan kimia bersifat endocrine disruptor, yaitu komponen kimiawi yang bisa mengganggu fungsi sistem endokrin dan reproduktif dalam tubuh. Namun, kandungan BPA dalam galon guna ulang hanya 0,001 persen dari ambang batas yang bisa mengganggu.
Baca Juga: Tak Ada Kaitannya dengan AMDK Galon Polikarbonat, Dokter Ini Ungkap Penyebab Kanker Sebenarnya
Untuk menimbulkan gangguan metabolisme dan endokrin, butuh kadar yang sangat besar dalam satu waktu secara bersamaan. Jadi, butuh hingga 10.000 galon dalam satu sekali minum untuk mencapai batas yang dapat mengganggu hormon dalam tubuh.
"Artinya, kecil sekali yang bisa menjadikan BPA (dalam galon) jadi endocrine disruptor yang bisa mengganggu metabolisme," kata dokter dari FKUI ini.
Bagaimana BPA Dikeluarkan dari Tubuh?
Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Minum Air dari Galon Polikarbonat Bisa Bikin Mandul?
Jika pun ada BPA memasuki tubuh, senyawa ini diproses oleh hati dan kemudian diekskresikan melalui urin. Proses ini membantu mengurangi akumulasi BPA di dalam tubuh.