Dokter Spesialis Penyakit Dalam Lukman Ali Husin Membantah Keras AMDK Galon Polikarbonat Sebabkan Diabetes
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 20 Agustus 2024 03:47 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Penyakit diabetes disebabkan fungsi pankreas yang untuk memproduksi insulin itu berkurang. Jadi, tidak ada kaitannya sama sekali dengan air minum dalam kemasan (AMDK) galon Polikarbonat, kata Dokter Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Jakarta, H. Lukman Ali Husin.
Lukman Ali Husin mengatakan, masyarakat yang pola makanan itu biasanya banyak makan yang manis-manis berpotensi mengalami diabetes. Selain itu, orang yang terlalu gemuk juga bisa memicu diabetes.
Kata Lukman Ali Husin, diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh.
Baca Juga: Konsumen: Aturan Pelabelan Hanya Gimmick Persaingan Usaha, Akan Tetap Konsumsi AMDK Galon Guna Ulang
Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Dokter Lukman mengutarakan diabetes itu ada 2 tipe. Diabetes tipe 1, diabetes yang fungsi pankreasnya memang sudah berkurang sejak dari anak-anak. Sedang yang tipe 2, disebabkan kebutuhan insulin yang sangat banyak sedangkan produksinya sedikit, sehingga gula darahnya naik. Ini biasanya terjadi pada orang gemuk.
“Jadi, tidak ada hubungannya dengan air galon Polikarbonat. Nggak tahu saya apa hubungannya air galon. Masal air galon bisa bikin diabetes. Apa air galon itu membikin toksik ke pankreas. Saya belum pernah dengar itu,” tukasnya sembari tertawa geli.
Baca Juga: BPOM Merespons Isu Jentik Nyamuk di Galon AMDK yang Dikabarkan di TikTok
Hal senada juga disampaikan Erwin Ronald Romatio Manurung, dokter spesialis penyakit dalam (Endokrin - Metabilik – Diabetes) di RSUD Koja, Jakarta Utara. “Belum ada konfirmasi air galon Plikarbonat menjadi penyebab penyakit diabetes. Belum ada penelitian ke situ. Dan kalaupun ada pemikiran ke sana, itu harus diteliti lebih lanjut. Tapi sampai sejauh ini, saya tidak pernah membaca ada penelitian tentang hal itu,” ujarnya.
“Nggak ada yang lapor ke saya masalah air galon bisa menyebabkan diabetes dan juga tidak ada penyelidikan dan penelitian tentang itu,” lanjutnya.
Dia mengutarakan diabetes itu penyebabnya ada dua tipe. Tipe pertama itu disebabkan karena faktor keturunan. Diabetes tipe ini, penderitanya bisanya sudah diabetes sejak usia muda dan sudah ketergantungan insulin. Hal itu terjadi karena fungsi endokrin atau kelenjar yang menghasilkan insulin atau pankreasnya tidak ada.
Baca Juga: Dokter Anak dan Kepala BKKBN Sebut Tak Ada Kaitan Obesitas pada Anak dengan AMDK Galon Polikarbonat
“Dengan tidak bisa menghasilkan insulin, tubuh tidak akan bisa mengikat gula yang berasal dari makanan yang kita makan setiap hari. Jadi, orang itu harus mengimpornya dari luar,” tuturnya.
Sementara diabetes tipe kedua terjadi karena adanya gangguan metabolisme di dalam tubuh. Kata Erwin, fungsi insulin itu adalah untuk mengikat gula menjadi lemak. Jadi, lanjutnya, jika gula yang diikat terlalu berlebihan maka lemaknya makin besar dan bisa terjadi penyakit metabolik.
Karena metabolismenya terganggu maka orang bisa makan secara berlebihan. Akibatnya, antara insulinnya dengan makanannya jadi tidak seimbang sehingga menyebabkan terjadinya sindrom metabolik.
Baca Juga: Awas, Jangan Pilih AMDK Dengan Kandungan Bromat Berlebih yang Berpotensi Memicu Kanker
“Kondisi ini bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas, dan itu penyakit metabolisme yang ujung-ujungnya nanti ke gula juga atau diabetes,” tukasnya.
Dia malah menyarankan agar orang penderita penyakit diabetes agar minum air putih yang cukup untuk menghindari terjadinya dehidrasi. “Karena, kalau orang sudah diabetes kan sering namanya kencing manis dan sering buang air kecil. Karenanya, kalau kurang cairan kan harus diseimbangkan lagi dengan minum air yang cukup,” katanya. ***