Tak Ada Kaitannya dengan AMDK Galon Polikarbonat, Dokter Ini Ungkap Penyebab Kanker Sebenarnya
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 04 September 2024 02:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Air minum dalam kemasan (AMDK) galon polikarbonat tidak terbukti menyebabkan penyakit kanker. Sebanyak 90 persen faktor risiko kanker itu berasal dari lingkungan dam hanya 10 persen yang diturunkan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Aru Wisaksono Sudoyo kepada media baru-baru ini. Dia mengutarakan, isu bahaya Bisfenol-A (BPA) galon polikarbonat ini seperti memiliki maksud-maksud tertentu.
“Saya sudah dua tahun terakhir ini sering diundang, lama-lama saya nggak mau lagi. Habis acaranya adalah untuk menghujat BPA itu. Padahal itu tidak terbukti. Jadi, masyarakat harus hati-hati dan jangan terjebak dengan isu BPA ini. Kayaknya ada perang dagang ini,” ujarnya.
Baca Juga: Anggota Komite Akreditasi BSN Pastikan Galon Polikarbonat Aman Digunakan
Baru-baru ini saja, menurut dokter Aru, sudah ada tiga undangan yang diterimanya untuk menjadi narasumber dalam acara tentang BPA ini. Tapi, lanjutnya, dirinya tidak mau memenuhi undangan tersebut.
“Ya, udah tiga kali, pernah ada LSM undang, kadang-kadang ada media yang undang, tapi saya sudah malas datang. Karena saya seakan-akan diminta atau mendorong mengatakan bahwa BPA bikin kanker. Padahal sampai sekarang itu belum terbukti,” ungkapnya.
Dia pun menjelaskan apa sebenarnya yang bisa menyebabkan penyakit kanker pada manusia. Menurutnya, faktor utama atau sebanyak 90 persen yang menyebabkan kanker itu adalah lingkungan.
“Artinya, kebiasaan apa yang kita hirup, apa yang kita makan, apa yang kita hisap, dan apa yang terserap tubuh kita. Itu yang akan mengganggu proses perbaikan sel yang mengalami kerusakan atau itu yang menyebabkan sel kita rusak dan tidak bisa diperbaiki sehingga menimbulkan kanker,” tuturnya.
Faktor lingkungan pertama yang bisa menyebabkan kanker itu adalah berat badan yang berlebihan dan tumbuh dengan cepat. Kedua, bahan-bahan kimia makanan seperti pengawet dan zat pewarna tekstil, juga daging yang diproses seperti kornet beef, sosis, dan lainnya. Yang ketiga adalah orang yang tidak pernah berolahraga dan pekerjaan sehari harinya cuma duduk-duduk saja dan kebiasaan merokok.
"Jadi, orang yang terlalu banyak makan, kurang olahraga, berat badan berlebih, dan penyakit komorbid seperti diabetes itu dapat memicu kanker," ucapnya.
Baca Juga: Praktisi Industri Plastik Ini Pastikan Galon Polikarbonat Aman Digunakan untuk AMDK
Sedang faktor kedua penyebab kanker itu menurut dokter Aru adalah karena diturunkan dan itu jumlahnya Cuma 10 persen saja. “Jumlahnya sedikit, cuma satu dari sepuluh orang saja,” tukasnya.