DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Denny JA Lesehan Menonton Kabaret Transpuan di Yogyakarta

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Raminten Cabaret Show lahir dari tangan kreatif Hamzah Sulaeman, yang juga adalah pemilik Hamzah Batik.

Pertunjukan ini didirikan pada awal tahun 2010 dan dengan cepat menjadi fenomena hiburan malam di Yogyakarta.

Nama Raminten berasal dari karakter perempuan yang dimainkan oleh Hamzah di serial televisi lokal yang populer berjudul Pengkolan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Kereta Itu, Tak Ditemukannya Sepasang Mata Bola

Dalam acara tersebut, Hamzah menciptakan karakter Raminten, seorang wanita Jawa dengan gaya flamboyan dan humor yang kental.

Raminten Cabaret Show menjadi perpanjangan karakter tersebut di dunia nyata, namun dengan fokus pada pemberdayaan komunitas transpuan dan waria melalui seni pertunjukan.

Sekitar 14 tahun lalu, saya juga berkesempatan menonton kabaret transpuan di Thailand. Salah satu pertunjukan paling terkenal, Tiffany's Show di Pattaya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Revolusi Kreativitas Bersama Artificial Intelligence (1)

Tiffany's Show pertama kali dipentaskan pada tahun 1974. Ia bermula sebagai sebuah pertunjukan kecil yang digagas oleh Tiffany, seorang transpuan di Thailand.

Seiring berjalannya waktu, kabaret ini tumbuh menjadi atraksi besar dengan panggung megah, kostum gemerlap, dan penonton dari berbagai belahan dunia.

Dalam pertunjukan tersebut, para transpuan (atau kathoey di Thailand) memamerkan bakat mereka dalam tari, nyanyian, dan lip sync.

Baca Juga: Paus Berkati Lukisan Karya Denny JA Tentang Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat Indonesia

Di Thailand, kabaret oleh transpuan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga industri besar yang mendatangkan wisatawan dari seluruh dunia.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait