Rusia Hancurkan Konvoi Pasukan Ukraina yang Dipersenjatai NATO di Wilayah Kursk
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 17 Agustus 2024 14:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Konvoi brigade serangan lintas udara ke-82 Ukraina, yang dipersenjatai dengan kendaraan lapis baja dari negara-negara anggota NATO, dihancurkan sepenuhnya di wilayah Kursk oleh prajurit dari Brigade Marinir ke-810 Rusia.
"Melalui pertempuran singkat, Marinir Brigade 810 menghancurkan sepenuhnya kelompok bergerak angkatan bersenjata Ukraina, bergerak dalam konvoi melalui wilayah Kursk dengan kendaraan lapis baja negara-negara NATO," kata komandan unit marinir tersebut kepada Sputnik.
Dia memaparkan, kendaraan dari NATO yang hancur adalah dua kendaraan lapis baja HMMWV (Hummer) Amerika Serikat, beberapa kendaraan lapis baja Senator Roshel Kanada dan sebuah kendaraan lapis baja berat Cougar buatan Amerika Serikat.
Baca Juga: Juru Bicara Jerman, Wolfgang Buchner: NATO, Kiev Akan Bahas Serangan Ukraina di Wilayah Kursk Rusia
Selain itu, ujarnya, sebanyak satu Cougar, satu pengangkut personel lapis baja Stryker dan sepasang Senator Roshel ditangkap oleh Marinir sebagai pampasan perang.
Selama pertempuran, lebih dari 20 prajurit Ukraina dari brigade serangan lintas udara ke-82 Ukraina telah tewas, lanjutnya.
Sebelumnya pada 6 Agustus, pasukan Ukraina melintasi perbatasan ke Rusia dan melancarkan serangan di wilayah Kursk.
Mengomentari serangan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Ukraina kembali memprovokasi, menembaki sasaran sipil tanpa pandang bulu.
Musuh akan menerima respons yang tepat di wilayah perbatasan Rusia, tambah Putin.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat menyatakan, pasukan Ukraina telah kehilangan lebih dari 2.800 prajurit dan 41 tank selama serangan di wilayah Kursk.
Baca Juga: Imigrasi Ngurah Rai Bali Tangkap Warga Rusia, Karena Budi Dayakan Ganja
Rusia sebelumnya mengirimkan catatan ke NATO berkait dengan pasokan senjata organisasi pertahanan tersebut ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kargo apa pun yang berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target sah bagi Rusia. ***