ORBITINDONESIA.COM - Jerman dan anggota-anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lainnya berencana menggelar pertemuan "intensif" dengan Ukraina tentang serangan Ukraina di Wilayah Kursk, Rusia, kata wakil juru bicara pemerintah Jerman, Wolfgang Buchner,

Pertemuan NATO itu juga akan membahas penggunaan senjata Barat yang dipasok ke Ukraina. kata Wolfgang Buchner pada Senin, 12 Agustus 2024.

Wolfgang Buchner berpendapat, serangan Ukraina itu tampaknya bersifat terbatas dan tidak meluas. Saat ditanya wartawan apakah Ukraina memiliki otoritas untuk menggunakan senjata kiriman Jerman, dia menolak berkomentar.

Baca Juga: Rusia Evakuasi 76.000 Penduduk dari Wilayah Kursk di Tengah Pertempuran dengan Ukraina

"Semua itu akan didiskusikan secara intensif dengan para mitra kami dan pemerintah Ukraina," katanya.

Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov mengatakan bahwa pasukan bersenjata Ukraina melancarkan serangan untuk merebut Wilayah Kursk pada Selasa pagi, 13 Agustus 2024.

Namun, serangan Ukraina ke dalam wilayah Rusia tersebut telah dihentikan, kata dia.

Baca Juga: China Minta Rusia dan Ukraina Tak Perluas Medan Perang Setelah Keadaan Darurat di Wilayah Kursk

Mengomentari situasi di Kursk, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa rezim Ukraina telah melakukan provokasi besar-besaran lagi.

Juru bicara Komite Investigasi Rusia Svetlana Petrenko mengatakan, penyelidikan atas "serangan teroris dan pembunuhan" telah dimulai menyusul serangan Ukraina tersebut.

Rusia telah menerapkan langkah-langkah anti terorisme di Kursk, Belgorod, dan Bryansk untuk memastikan keselamatan penduduk dari ancaman kelompok-kelompok Ukraina yang bercokol di sana.***