DECEMBER 9, 2022
Internasional

China Minta Rusia dan Ukraina Tak Perluas Medan Perang Setelah Keadaan Darurat di Wilayah Kursk

image
ilustrasi menyiapkan serangan/HO-Anadolu/www.aa.com.tr

ORBITINDONESIA.COM - China meminta agar baik Rusia maupun Ukraina tidak memperluas wilayah peperangan setelah pengumuman keadaan darurat federal di wilayah Kursk di perbatasan kedua negara, akibat peningkatan intensitas bentrokan.

"China meminta agar kedua pihak tidak meningkatkan pertempuran dan tidak mengobarkan api permusuhan," menurut keterangan tertulis di laman Kementerian Luar Negeri China yang diakses ANTARA pada Senin, 12 Agustus 2024.

"Kami akan terus menjaga komunikasi dengan masyarakat internasional untuk memainkan peran konstruktif bagi penyelesaian politik krisis ini," demikian disampaikan dalam keterangan tertulis China tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Keadaan Darurat Diumumkan di Kursk, Serangan Pasukan Ukraina Masuk ke Wilayah Rusia

Sebelumnya, Kementerian Darurat Rusia mengumumkan keadaan darurat pada Jumat, 9 Agustus 2024 setelah diadakan rapat komisi pemerintah untuk pencegahan dan penanggulangan situasi darurat.

Langkah itu karena pihak Ukraina telah mengintensifkan penembakan di wilayah Kursk, Rusia pada Senin, 5 Agustus 2024 malam hingga Selasa, 6 Agustus 2024. Serangan artileri tersebut kemudian diikuti oleh serbuan infanteri Ukraina yang didukung oleh tank dan kendaraan lapis baja di dekat Kota Sudzha, Rusia.

Departemen Pertahanan Rusia melaporkan sekitar 1.000 tentara Ukraina, 11 tank dan 20 kendaraan lapis baja telah melintasi perbatasan Rusia.

Baca Juga: ANALISIS: Mengapa Ukraina Melakukan Serangan Lintas Batas ke Wilayah Kursk Rusia Padahal Kurang Personel

Juru Bicara Kementerian Situasi Darurat Rusia Artyom Sharov mengatakan, lebih dari 76.000 penduduk dievakuasi dari wilayah Kursk ke 60 titik penampungan sementara.

Pihak berwenang di wilayah Kursk mengatakan pada Jumat, 9 Agustus 2024, bahwa lima warga sipil, termasuk seorang paramedis, seorang pengemudi ambulans, dan seorang wanita hamil berusia 24 tahun, tewas. Selain itu, 66 lainnya, termasuk enam anak-anak, terluka dalam serangan Ukraina.

Adapun pada Sabtu, 10 Agustus 2024 pagi, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pertempuran di wilayah Kursk terus berlanjut dengan menekankan bahwa angkatan udara Rusia telah melakukan serangan terhadap posisi-posisi tentara Ukraina dan terlibat dalam pertempuran dengan unit tank.

Baca Juga: Rusia Evakuasi 76.000 Penduduk dari Wilayah Kursk di Tengah Pertempuran dengan Ukraina

Pihak berwenang Rusia juga menyatakan kekhawatirannya terhadap PLTN Kursk yang terletak di dekat lokasi pertempuran. Keamanan di PLTN itu dilaporkan diperketat.***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait