DECEMBER 9, 2022
Nasional

Pengamat Politik Ahmad Khoirul Umam: Agus Gumiwang Diperkirakan Bakal Jadi Ketua Umum Partai Golkar

image
Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) dalam acara business matching Specialty Indonesia di Jakarta, Senin 5 Agustus 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memperkirakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agus Gumiwang akan menjadi ketua umum partai tersebut untuk menggantikan Airlangga Hartarto yang telah mengundurkan diri dari jabatan itu.

"Setelah Airlangga mundur, gabungan dua gerbong kekuatan yang dibawa kader Golkar Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang bergabung menjadi satu.”

“Besar kemungkinan Agus Gumiwang yang dikabarkan sempat berseteru dengan kekuatan Airlangga akan menduduki posisi ketua umum," kata Umam dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu 11 Agustus 2025.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Mundur, Beredar Luas Poster Gibran Rakabuming Raka For Ketua Umum Golkar 2024-2029

Selain itu, dia mengatakan bahwa gabungan kekuatan Agus dan Bahlil dapat menjadi jembatan untuk memfasilitasi bergabungnya Presiden RI Joko Widodo dan keluarganya pascapurnatugas 20 Oktober 2024.

Umam berpendapat, Airlangga mundur dari posisi ketua umum tidak lepas dari benturan antarkekuatan di internal partai tersebut sejak menjelang Pemilu 2024.

Menurutnya, faksi-faksi kekuatan di internal Golkar memiliki agenda kepentingan ekonomi dan politik yang beragam.

Baca Juga: Petinggi Partai Menyebut Golkar Jadwalkan Rapat Pleno Selasa Untuk Tentukan Pelaksana Tugas Ketua Umum

Ia mengambil contoh, mempertahankan kedaulatan politik partai dari intervensi eksternal, ada pula yang mencoba bersimbiosis dengan kekuatan eksternal yang dekat dengan kekuasaan untuk memengaruhi dan mengendalikan keputusan politik strategis partai.

Ia mengatakan bahwa faksi-faksi di internal Golkar bergerak kembali pada masa Pilkada 2024. Hal itu karena langkah dan keputusan Airlangga di beberapa Pilkada dianggap kurang tegas dan sering memunculkan ketidakpastian.

"Oleh karena itu, operasi politik berjalan sampai memunculkan informasi spekulatif ada gerakan pemeriksaan lanjutan oleh lembaga penegak hukum atas isu lama yang belum ada kejelasan informasinya," kata dia.

Walaupun demikian, katanya, masa kepemimpinan Airlangga patut diapresiasi.

"Ia mampu menorehkan prestasi gemilang dengan memperoleh 102 kursi parlemen nasional, atau meningkatkan 17 kursi yang setara dengan 18 persen kekuatan parlemen," katanya. ***

Berita Terkait