Euforia di Bangladesh Setelah Sheikh Hasina Pergi, Istana Perdana Menteri Dirusak dan Dijarah Massa
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 06 Agustus 2024 01:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah mengundurkan diri setelah berminggu-minggu protes antipemerintah yang mematikan, mengakhiri lebih dari dua dekade kekuasaannya di politik negara tersebut.
Hasina, 76 tahun, meninggalkan negaranya, dilaporkan tiba di India pada hari Senin, 5 Agustus 2024. Massa yang gembira turun ke jalan untuk merayakan berita tersebut, dengan beberapa orang menyerbu istana perdana menteri Banglades, dilaporkan menjarah dan merusak sebagian bekas kediamannya.
Panglima Angkatan Darat Bangladesh Waker-Uz-Zaman mengatakan militer akan memulai pembicaraan tentang pembentukan pemerintahan sementara.
Beberapa jam setelah pengunduran diri Hasina, Presiden Mohammed Shahabuddin memerintahkan pembebasan mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi yang dipenjara, Khaleda Zia.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Senin sore, Waker-uz-Zaman mengatakan pemerintahan sementara akan dibentuk. Ia menambahkan bahwa ia akan bertemu dengan Presiden Mohammed Shahabuddin dan berharap bahwa "solusi" akan ditemukan pada akhir hari.
Kepala militer mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan partai-partai politik oposisi di negara itu, tetapi tidak menjelaskan siapa yang akan memimpin pemerintahan baru. Ia mendesak warga Bangladesh untuk memercayai militer, seraya menambahkan bahwa "semua pembunuhan, semua ketidakadilan" akan "diperiksa".
Para pengunjuk rasa terlihat membawa perabotan dari kediaman perdana menteri.
Di Dhaka, polisi dan gedung-gedung pemerintah lainnya diserang dan dibakar. Para pengunjuk rasa berusaha merobohkan patung pemimpin kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman, ayah Hasina.
Satuan militer dan polisi dikerahkan di seluruh kota. Layanan telepon seluler dilaporkan terputus selama beberapa jam sebelum dipulihkan.
Setidaknya 20 orang dilaporkan tewas pada hari Senin.***