DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kerusuhan Berlanjut di Bangladehs, Sebanyak 73 Orang Tewas, Termasuk 14 Polisi, Dalam Unjuk Rasa di Dhaka

image
Aksi unjuk rasa di Bangladesh. (HO-Anadolu/www.aa.com.tr)

ORBITINDONESIA.COM - Setidaknya 73 orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di Dhaka dan kota-kota lain di seluruh negeri tersebut, termasuk 14 petugas polisi, demikian media Bangladesh melaporkan pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Protes terhadap sistem kuota pemerintah Bangladesh untuk pekerjaan publik meningkat pekan lalu setelah bentrokan kekerasan di Universitas Dhaka.

Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya sistem kuota yang mengalokasikan 30 persen posisi pemerintah Bangladesh untuk anggota keluarga veteran perang 1971.

Baca Juga: Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk Desak Bangladesh Ungkap Rincian Kekerasan Dalam Aksi Protes

Mereka menuduh adanya diskriminasi dan favoritisme terhadap pendukung Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan.

Sebanyak 13 dari 14 petugas polisi yang tewas dibunuh ketika penyerang yang tidak dikenal menyerbu sebuah kantor polisi di kota Sirajganj, 110 kilometer dari Dhaka, tulis laporan tersebut.

Pemerintah Banglades memberlakukan jam malam di Dhaka dan kota-kota lain di seluruh negeri mulai pukul 18:00 waktu setempat (19.00 WIB) hingga pemberitahuan lebih lanjut, tambah laporan itu.

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Unjuk Rasa di Bangladesh Bertambah Jadi 211 Orang, Lebih dari 1.600 Terluka

Hari Senin, Selasa, dan Rabu pekan depan dinyatakan sebagai hari libur nasional di seluruh negeri, menurut laporan tersebut.

Sebelumnya pada hari yang sama, media di Bangladesh melaporkan bahwa di sejumlah tempat di mana rapat umum dan bentuk protes lainnya berlangsung, banyak demonstran meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan pengunduran diri pemerintah.

Operator seluler telah menerima instruksi dari regulator pemerintah untuk mematikan internet seluler dan aplikasi, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Pimpinan Mahasiswa Dalam Tahanan Polisi Metropolitan Dhaka Umumkan Akan Akhiri Protes di Banglades

Pada 19 Juli 2024, Bangladesh memberlakukan jam malam nasional untuk meredakan kekerasan setelah lebih dari 100 orang tewas dan setidaknya 300 petugas polisi terluka.

Pada akhir Juli, Zaved Akhtar, presiden Kamar Dagang dan Industri Investor Asing (FICCI), mengatakan bahwa ekonomi Bangladesh telah kehilangan 10 miliar dolar AS (sekitar Rp161,75 triliun) akibat protes mahasiswa, jam malam, dan pemutusan jalur komunikasi.***

Sumber: Antara

Berita Terkait