Pimpinan Mahasiswa Dalam Tahanan Polisi Metropolitan Dhaka Umumkan Akan Akhiri Protes di Banglades
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 29 Juli 2024 10:21 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Para pemimpin mahasiswa di Banglades, Minggu, 28 Juli 2024, mengumumkan akan mengakhiri gerakan protes mereka untuk reformasi sistem kuota dalam pekerjaan pemerintah, setelah terjadi kekerasan berhari-hari yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Pengumuman pemimpin mahasiswa tersebut disampaikan dalam sebuah pesan video yang direkam oleh polisi Banglades dan dikirimkan ke media pada Minggu malam.
Enam koordinator Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi Banglades, yang saat ini ditahan oleh Cabang Detektif (DB) Kepolisian Metropolitan Dhaka, mengumumkan penarikan gerakan mereka.
Perkembangan tersebut menyusul protes keras selama berminggu-minggu yang dipimpin oleh mahasiswa yang menuntut reformasi sistem kuota, yang mengakibatkan lebih dari 200 kematian dan tanggapan keras dari pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Tujuh koordinator mahasiswa telah ditahan oleh DB dan dilaporkan mengalami penyiksaan.
Dalam pesan video tersebut, Naheed Islam, salah satu koordinator, membacakan pernyataan tertulis yang menegaskan bahwa tuntutan utama mereka untuk reformasi logis sistem kuota telah dipenuhi.
Baca Juga: Kerusuhan Bangladesh Sudah Tewaskan 187 Orang, Jam Malam dan Pemadaman Internet Diperpanjang
Dia mendesak pemerintah untuk membuka kembali lembaga pendidikan dan memastikan lingkungan belajar yang layak, sambil mengumumkan penarikan segera semua kegiatan gerakan.
Menyebut pernyataan dari enam koordinator yang ditahan DB sebagai "pernyataan paksa", koordinator lain yang masih bersembunyi dan melanjutkan gerakan tersebut mengatakan mereka tidak akan gentar menghadapi intimidasi pemerintah.
"Pernyataan yang diambil paksa dari koordinator kami tidak dapat diterima," tulis koordinator utama gerakan lainnya, Abdul Quader, di Facebook-nya.
"Seluruh negeri tahu bahwa itu tidak dapat diterima. Kami akan melanjutkan gerakan kami hingga tuntutan kami dipenuhi," kata Abdul Quader.