DECEMBER 9, 2022
Internasional

BREAKING NEWS: Perdana Bangladesh Sheikh Hasina Melarikan Diri ke India Ketika Rumahnya Diserbu Massa

image
Arsip - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, Jumat 22 September 2023. (ANTARA/HO-UN Photo/aa.)

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina meninggalkan negaranya, Senin 5 Agustus 2024 ketika pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran dirinya menyerbu kediamannya di Dhaka.

Harian lokal Parthom Alo melaporkan Hasina bersama saudara perempuannya Sheikh Rehana berangkat ke Benggala Barat di India.

Putri pendiri Bangladesh yang berusia 76 tahun tersebut telah memerintah negara berpenduduk 170 juta jiwa itu sejak 2009.

Baca Juga: Analisis Elliott Gotkine, CNN: Perang Israel-Hizbullah yang Tidak Diinginkan Siapa pun Akhirnya Bisa Meledak

Panglima Militer Bangladesh, Waker Uz Zaman, bertemu pemimpin partai politik dan akan menyampaikan pidato di hadapan rakyat.

Negara di Asia Selatan tersebut kembali dilanda protes yang menyerukan pemerintah untuk mundur. Protes yang disertai kekerasan pada bulan Juli itu menuntut penghapusan sistem kuota dalam pekerjaan pemerintah.

Mahasiswa pun telah menolak kemungkinan pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

Baca Juga: Dewan Gereja se-Dunia Desak Israel Hentikan Pendudukan dan Akui Hak Rakyat Palestina

Asif Mahmud, koordinator utama demonstrasi yang sedang berlangsung, mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa mahasiswa tidak akan menerima pengambilalihan oleh militer.

Setidaknya 93 orang tewas dalam protes baru tersebut, berdasarkan sumber-sumber rumah sakit kepada Anadolu.

Protes yang sebagian besar dipimpin oleh mahasiswa berencana untuk mengadakan long march ke Dhaka, tetapi pemerintah telah memberlakukan jam malam tanpa batas waktu.

Baca Juga: Tidak Peduli Situasi, Pemukim Ilegal Israel Menyerbu Masjid Al-Aqsa di Tengah Eskalasi Kawasan Timur Tengah

Sebelumnya pada Minggu, Hasina mengancam akan menggunakan tindakan keras kepada mereka yang membuat teror atau menyebarkan anarkistis di negara tersebut.

Pada hari yang sama, pihak berwenang memulihkan sebagian internet saat ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Dhaka. Namun, internet seluler masih ditangguhkan. ***

Sumber: antara

Berita Terkait