DECEMBER 9, 2022
Internasional

Jumlah Korban Tewas Unjuk Rasa di Bangladesh Bertambah Jadi 211 Orang, Lebih dari 1.600 Terluka

image
Ilustrasi - Sejumlah mahasiswa melakukan unjuk rasa di Bangladesh. (ANTARA/Nazmul Islam/Shutterstock)

ORBITINDONESIA.COM - Ketika jam malam di Bangladesh secara bertahap telah dilonggarkan, lebih banyak pengunjuk rasa meninggal akibat luka tembak di ibu kota Dhaka, sehingga total jumlah kematian akibat protes mahasiswa anti-kuota pekerjaan publik itu menjadi 211, demikian menurut pejabat dan media lokal.

Ketika dihubungi oleh Anadolu melalui telepon, pihak rumah sakit di Bangladesh, termasuk Rumah Sakit Dhaka Medical College (DMCH) dan pos polisi rumah sakit yang khusus memberikan informasi, menolak memberikan informasi terbaru.

Namun surat kabar lokal Banglades berbahasa Inggris New Age melaporkan pada Sabtu, 27 Juli 2024 bahwa dua orang yang terluka parah meninggal Sabtu dini hari, saat menjalani perawatan di DMCH. Sehingga, jumlah korban tewas akibat kekerasan baru-baru ini menjadi sedikitnya 211 di seluruh negeri.

Baca Juga: Bangladesh Berlakukan Jam Malam di Tengah Aksi Protes Disertai Kekerasan, Sedikitnya 75 Orang Tewas

Kemudian, lebih dari 1.600 orang yang terluka masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, kata surat kabar tersebut.

Sementara itu, pemerintah mengumumkan akan melanjutkan jam malam militer pada Sabtu hingga delapan hari berturut-turut dengan mengatakan bahwa jam malam akan dilanjutkan sampai situasi membaik.

Namun, jam malam tetap diberi jeda selama sembilan jam mulai pukul 8:00 pagi.

Baca Juga: India Evakuasi Lebih dari 4.500 Mahasiswa dari Bangladesh di Tengah Aksi Protes yang Tewaskan Banyak Orang

Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan pada Jumat malam, 26 Juli 2024 mengatakan kepada wartawan dalam sebuah pengarahan di Dhaka bahwa lembaga penegak hukum sedang menilai situasi untuk menentukan pencabutan pemberlakuan jam malam.

Meskipun tidak ada insiden yang tidak diinginkan yang dilaporkan di mana pun pada hari Sabtu, tentara terlihat berpatroli di ibu kota Dhaka.

Kantor dan industri mulai dibuka Rabu lalu.

Baca Juga: Kerusuhan Bangladesh Sudah Tewaskan 187 Orang, Jam Malam dan Pemadaman Internet Diperpanjang

Sementara itu, Perdana Menteri Sheikh Hasina pada Sabtu mengunjungi beberapa rumah sakit di Dhaka untuk menanyakan kondisi orang-orang yang terluka. Kemudian, ia juga mengunjungi gedung-gedung pemerintah yang rusak yang diserang selama protes. 

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait