Mengapa Mengurung Pikiranmu di Sangkar?: Pengantar Buku Lukisan dengan Artificial Intelligence Karya Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 02 Juli 2024 08:57 WIB
Sejarah seni juga menunjukkan inovasi alat telah menjadi bagian integral dari evolusi praktik artistik. Dari penggunaan pigmen alami oleh manusia prasejarah hingga mesin cetak dan teknologi digital, alat baru selalu diterima sebagai bagian dari perkembangan seni.
Artificial Intellegence, dalam hal ini, hanyalah langkah berikutnya dalam evolusi tersebut.
Secara empiris, data menunjukkan pemakaian teknologi dalam seni semakin diterima dan diakui.
Baca Juga: 5 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Mengapa Mengurung Pikiran di Dalam Sangkar
Menurut survei oleh The Art Newspaper pada tahun 2022, sekitar 59 persen seniman kontemporer memakai teknologi digital dalam proses kreatif mereka.
Dan, sekarang 27 persen pelukis telah bereksperimen dengan AI. Pertumbuhan pasar seni digital, seperti yang dilaporkan oleh Hiscox Online Art Trade Report 2021, menunjukkan peningkatan sebesar 15 persen per tahun.
Hal ini mencerminkan penerimaan yang luas terhadap teknologi, termasuk AI, dalam dunia seni.
Pengakuan terhadap karya seni yang dibantu AI juga semakin meningkat. Contoh yang menonjol adalah "Portrait of Edmond de Belamy", yang dijual di Christie's Auction House pada tahun 2018. Harga lukisan Artificial Intellegence itu 432,500 dolar AS, atau 6 miliar rupiah.
Karya ini dihasilkan dengan bantuan Artificial Intellegence dan diakui sebagai karya seni yang sah. Penghargaan dalam kompetisi seni internasional untuk karya-karya yang dibantu Artificial Intellegence juga menunjukkan komunitas seni mengakui validitas dan nilai dari karya-karya ini.
Selain itu, penting untuk dicatat input kreatif dari seniman tetap menjadi elemen kunci dalam proses ini. Seniman memberikan instruksi spesifik mengenai tema, gaya, dan elemen visual kepada Artificial Intellegence, dan Artificial Intellegence bekerja berdasarkan parameter.
Baca Juga: Orasi Denny JA: Mengapa Trump Versus Biden Dicemaskan Publiknya Sendiri?
Inilah yang saya alami. Sang seniman tetap harus mengedit dan menyesuaikan hasil hingga karya akhir sepenuhnya mencerminkan visinya.