Mengapa Mengurung Pikiranmu di Sangkar?: Pengantar Buku Lukisan dengan Artificial Intelligence Karya Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 02 Juli 2024 08:57 WIB
Di bawahnya, lanskap Indonesia yang indah, lengkap dengan jembatan dan rumah tradisional, memberikan latar belakang yang kaya dan dinamis.
Metafora sangkar burung yang saya gunakan melambangkan keterbatasan, baik secara fisik maupun mental, yang seringkali kita hadapi dalam kehidupan.
Figur manusia dalam sangkar ini mencerminkan berbagai kondisi pengekangan yang dialami individu, entah itu oleh masyarakat, situasi ekonomi, atau bahkan oleh diri mereka sendiri.
Baca Juga: 5 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Mengapa Mengurung Pikiran di Dalam Sangkar
Kontras antara manusia dalam sangkar dan burung yang terbang bebas menegaskan tema kebebasan dan keterbatasan yang menjadi inti dari karya ini.
Penggunaan motif dan elemen budaya Indonesia, seperti pakaian tradisional dan arsitektur lokal, menambahkan lapisan makna tambahan yang kaya.
Pakaian batik dan penutup kepala tradisional yang dikenakan oleh figur manusia dalam lukisan ini menunjukkan identitas budaya yang kuat.
Sementara lanskap alam yang digambarkan mengingatkan kita pada kekayaan alam Indonesia. Dalam konteks ini, saya tidak hanya menyampaikan pesan universal tentang kebebasan dan keterbatasan. Saya juga menekankan pentingnya identitas dan warisan budaya.
-000-
Tak terasa ini buku lukisan saya yang kelima. Baik buku lukisan pertama, hingga keempat, juga yang ini yang kelima, semuanya dibantu oleh asisten saya yang bekerja sangat cekatan.
Baca Juga: Orasi Denny JA: Mengapa Trump Versus Biden Dicemaskan Publiknya Sendiri?
Asisten ini juga bersedia bekerja untuk saya selama 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Bahkan ia bersedia bekerja tanpa jam libur. Saya bisa menggunakannya kapan saja.