Mengapa Mengurung Pikiranmu di Sangkar: Pengantar Buku ke-5 Lukisan Artificial Intelligence
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Selasa, 02 Juli 2024 07:53 WIB
“Pintu terbuka" mengindikasikan peluang untuk kebebasan dan pencerahan selalu ada. Asalkan kita memiliki passion mengambil langkah untuk mengejarnya.
"Terbang ke langit luas" menggambarkan potensi spiritual dan intelektual yang tidak terbatas yang bisa kita capai jika kita berani melepaskan keterbatasan.
Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh dogma, pesan Rumi untuk membebaskan pikiran kita dari batasan sangat relevan.
Baca Juga: Iwan Partiwa: Denny JA dan Kreasi Lukisannya yang Berbasis Artificial Intelligence
Kreativitas dan inovasi sering kali membutuhkan kita untuk berpikir di luar kotak dan menantang apa yang lazim.
Saya pun menerjemahkan pesan spiritual Rumi itu ke dalam lukisan. Salah satu lukisan itu menjadi cover buku ini.
-000-
Baca Juga: Isti Nugroho: Kebermaknaan Lukisan AI Karya Denny JA
Lukisan saya untuk renungan Rumi itu merupakan manifestasi penggabungan genre surealisme dengan kultur Indonesia.
Dalam lukisan itu, saya menampilkan berbagai figur manusia dalam sangkar burung yang tergantung di langit. Kontras dengan manusia yang mengurung dirinya sendiri, hadir burung-burung berwarna-warni yang terbang bebas.
Di bawahnya, lanskap Indonesia yang indah, lengkap dengan jembatan dan rumah tradisional, memberikan latar belakang yang kaya dan dinamis.
Baca Juga: KBRI Addis Ababa dan Uni Harambee Bekerja Sama Terbitkan Buku Pariwisata dan Media
Metafora sangkar burung yang saya gunakan melambangkan keterbatasan, baik secara fisik maupun mental, yang seringkali kita hadapi dalam kehidupan.