Indira Zahidah dari Universitas Indonesia Raih Best Delegate di Paris International Model United Nations
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 21 Juni 2024 18:37 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mahasiswa administrasi fiskal angkatan 2023, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia (UI) Indira Zahidah terpilih sebagai Best Delegate di Paris International Model United Nations (PIMUN).
"Kami harus saling bekerja sama untuk menentukan kebijakan yang harus diterapkan. Dari rapat ini, muncul 3 aspek penting yang akhirnya dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat resolusi, di antaranya sustainable sourcing, labor rights, dan funding," kata Indira Zahidah dalam keterangannya, Jumat 21 Juni 2024.
Ia mengatakan, event ini ialah platform simulasi rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di Paris, Prancis.
Ia menyingkirkin 16 peserta dari berbagai negara, seperti Prancis, Amerika Serikat, dan Polandia.
Indira berpartisipasi dalam dewan Economy and Social Council (ECOSOC) dengan topik "Reviewing the Obligations of States and Private Sector Entities in Sourcing Commodities".
Menurutnya, pentingnya kerja sama antara negara dan sektor swasta dalam memastikan keberlanjutan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam.
Baca Juga: Universitas Indonesia dan University of Dar Es Salaam Tanzania Kerja Sama Kembangkan Energi
Topik ini membahas berbagai aspek, mulai dari eksploitasi sumber daya alam hingga isu ketenagakerjaan anak hingga peran negara dan sektor privat dalam memproduksi komoditas.
"Delegasi untuk negara lain juga memiliki solusi lain, tetapi kami dapat mengalahkan argumennya dan dapat mencari loopholes (celah) dari solusi yang diajukan oleh negara tersebut. Itu yang membuat saya dinobatkan sebagai best delegate," ujar Indira.
Indikator penilaian dalam ajang tersebut yaitu adalah keterampilan berpidato, bernegosiasi, merumuskan kebijakan, dan konsistensi dengan posisi yang dipegang oleh negara yang direpresentasikannya.
Menurutnya, dalam konteks yang melibatkan delegasi dari berbagai negara, tantangan utamanya terletak pada keseimbangan antara diplomasi dan mempertahankan kepentingan nasional.