ORBITINDONESIA.COM - Narasi populer dari kitab-kitab agama samawi (Yahudi, Kristen, Zoroaster, Islam) menyebut bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Tuhan. Selanjutnya, Dia menciptakan Hawa untuk menjadi istrinya.

Berikutnya, karena pelanggaran yang dilakukan Adam di surga, ia dan istrinya pun diturunkan ke bumi. Inilah awal mula manusia di bumi. Dari mereka, lahirlah umat manusia yang kemudian menyebar ke seantero bumi, menjadi bangsa-bangsa di dunia.

Benarkah Adam adalah manusia pertama? Benarkah ia adalah bapak seluruh umat manusia? Benarkah sebelum Adam tidak ada manusia?

Baca Juga: Sastrawan Okky Madasari: Buku Sastra sebagai Bahan Ajar Dapat Memancing Diskusi Kritis antara Siswa dan Guru

Dengan menelusuri dan menganalisis teks-teks agama samawi serta merujuk pada penemuan sains dan literatur sejarah bangsa-bangsa di dunia, buku karya Dr. Amin Riyadh La‘ribiini menyatakan bahwa klaim itu tidak benar dan tak masuk akal.

Sebelum Adam turun ke bumi, sudah ada manusia di banyak tempat di sana. Bahkan disebutkan populasi manusia ketika itu diperkirakan mencapai sepuluh juta manusia.

Banyak sekali dalil, argumentasi, dan bukti ilmiah disuguhkan dalam buku ini. Dalil-dalil itu terutama dari ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis sahih yang tak menyebut Adam adalah manusia pertama atau bapak dari seluruh umat manusia.

Baca Juga: Perpustakaan Nasional Targetkan 10 Ribu Perpustakaan Pojok Desa, Satu Perpustakaan Terima 1.000 Judul Buku

Buku ini tak hendak menggoyahkan keimanan, tetapi justru menegaskan bahwa teks-teks Islam tak bertentangan dengan sains modern, malah mendahului teori-teori modern tentang asal-usul manusia.

Maktabah Nur berkomentar, "Buku ini membahas salah satu masalah terpenting dalam sejarah umat manusia, yaitu kisah penciptaan Adam dan masa keberadaannya di bumi, serta jawaban atas pertanyaan penting, 'Apakah ada manusia sebelum Adam? dengan dalil syariat, rasional, dan ilmiah"

Penulis buku ini, Dr. Amin Riyadh La‘ribi, lahir di Aljazair tahun 1985. Ia menamatkan S1 dan S2 di Universitas Aljazair. Kemudian memperoleh gelar doktor di universitas yang sama dalam bidang perbandingan agama.

Baca Juga: Buku Memoar William Soeryadjaya Karya Ramadhan KH Akan Diluncurkan di TIM Jakarta, 12 Juni 2024

Saat ini ia menjadi salah satu pengajar di sana dengan spesialis sejarah dan perbandingan agama.