Jonminofri Nazir: Kita Malu Pada Masiyah, Dengan Segala Keterbatasan Ia Mampu Menulis Delapan Buku
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 29 Mei 2024 10:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Masiyah, itu nama aslinya. Pendek saja. Dia menuliskan nama Masya Firdaus di delapan buku yang ditulisnya, dan puluhan tulisannya esai dan puisi.
Masiyah pernah sekolah di kota kelahirannya, Cilacap. Hanya sampai kelas 6 SD, di SD 05 Jati Sari Cilacap.
Didorong kemiskinan, Masiyah harus bekerja. Pernah jadi pengasuh di Bandung, buruh pabrik tekstil di Bandung, dan pabrik sikat gigi di Jakarta,
Baca Juga: Bicara Udara dan Kinderkloud Terbitkan Buku Bersuara Untuk Udara, Guna Tingkatkan Peduli Lingkungan
Suatu hari dia kesengsem pada buku bacaan untuk siswa tsanawiyah. Lalu dengan susah payah belajar menulis kalimat. Merangkainya jadi paragraf. Tetapi, ia merasa tidak bisa.
Lalu, Masiyah kursus menulis. Tidak mudah juga untuk diterima. Sebab, menaruh koma, titik, huruf besar, dan tanda baca lain adalah pekerjaan sukar bagi Masiyah yang bekerja sebagai babysitter.
Tekadnya besar. Gaji yang diterimanya, dibawanya ke toko buku Gramedia Kalibata. Dia membeli buku apa saja yang ingin dibacanya.
Ia juga mengumpulkan uangnya untuk melanjutkan kursus menulis di sana-sini.
Akhirnya, dia bisa melahirkan karya. Ratusan tulisan. Delapan buku. Dan berusaha pula menulis puisi esai, masih belajar.
Kini dia sudah kenal banyak penulis, ikut seminar di hotel berbintang, dan kemewahan lain yang dirasakannya sebagai penulis.
Baca Juga: Rani Anggraini Dewi: Penulis yang Bukunya Paling Laris di Tokopedia, Terjual 4.000 Eksemplar
Program Ngobrol Bareng Penulis mengundangnya untuk menjadi tamu bulan lalu. Dia menjawab pertanyaan Jonminofri dan Amelia Fitriani sambil mengasuh anak majikannya.