Asisten Pelukis Bernama Atificial Intelligence akan Melampaui Van Gogh?
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 05 Juni 2024 08:00 WIB
Itu hotel kelas menengah, berlantai enam, dengan occupancy rate hampir selalu 100 persen. Manajemennya menyatakan ingin memulai tradisi baru. Hotel itu juga ingin sekaligus menjadi galeri permanen satu genre lukisan saja.
Memang tidak mewah karena ia bukan hotel bintang lima. Memang tidak lengkap fasilitas gelar lukisan karena ia bukan museum atau galeri.
Tapi hotel kelas menengah yang juga bersiap menjadi galeri lukisan satu genre saja, dalam hal ini, genre lukisan artificial intelligence, lukisan yang tidak untuk dijual, menjadi pilihan unik.
Baca Juga: Memenangkan Pilpres 5 Kali Beruntun: Pengantar Denny JA di Buku Transkripsi 100 Video Ekspresi Data
Maka seluruh gedung itu dengan enam lantai, dipenuhi lukisan saya. Di semua lantai tersebut, di bagian eksterior, yang menghubungkan kamar-kamarnya dipajang 188 lukisan. Setiap lantai dengan satu topik dan tema berbeda-beda.
Di lantai paling tinggi, yaitu lantai tujuh, khusus menampilkan lukisan-lukisan saya mengenai imajinasi anak-anak. Ada anak-anak di sana yang sedang rindu bermain ayunan di bulan.
Ada anak kecil dari satu desa yang naik sepeda dan membayangkan dirinya melayang di antara planet-planet yang luas. Juga ada anak-anak yang membayangkan mereka masuk ke dalam laut dan bermain dengan ikan-ikan sebagai sahabatnya.
Begitulah dunia anak-anak saya potret dalam lukisan. Dunia mereka wilayah imajinasi yang tumbuh subur.
Lantai bawahnya lagi khusus untuk aneka lukisan dengan telinga yang besar. Itu sebagai simbol mendengarkan. Saya gambarkan tokoh yang dalam hidupnya banyak mendengar, telinganya lebih besar.
Di sana ada Mahatma Gandhi, Nelson Mandela. Ada Bunda Teresa, Dalai Lama. Juga hadir tokoh-tokoh lain yang mungkin tidak kita kenal, tetapi mereka mendedikasikan diri untuk mendengar.
Baca Juga: Pilkada Lampung Timur: Zaiful Bokhari Berdialog dengan Konsultan Politik Ternama Denny JA di Jakarta
Lantai di bawahnya lagi, saya melukis ulang berbagai pelukis dunia. Remaking. Tetapi dalam lukisan itu saya berikan bobot baru sesuai dengan zaman sekarang.