Warga Jakarta Bisa Memperoleh Vaksin Pneumonia Secara Gratis
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 27 Mei 2024 11:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Warga Jakarta bisa memperoleh vaksin pneumonia untuk anaknya secara gratis sebagai bagian dari imunisasi rutin lengkap dalam upaya mencegah pneumonia.
Demikian Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Senin 27 Mei 2024 dalam rangka puncak Pekan Imunisasi Dunia DKI Jakarta yang diadakan 8 Juni.
Ani mengatakan, masyarakat bisa memperoleh vaksin ini di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan rumah sakit nonpemerintah sebagai langkah untuk ikut berpartisipasi dalam menguatkan imunisasi.
Baca Juga: Kemenkes, Kasus Gagal Ginjal Akut Bukan Karena Covid19, Vaksinasi dan Imunisasi Rutin
Dia menjelaskan bahwa cakupan vaksin pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen. Lalu angka cakupan tahun ini hingga 19 Mei 2024 jumlah bayi yang mendapatkan PCV mencapai 27.784 (19,27 persen).
Untuk cakupan vaksin pada anak berusia di bawah dua tahun atau baduta pada tahun 2023, yakni 66.419 (39,24 persen). Kemudian, jumlah cakupan baduta yang diimunisasi tahun 2024 hingga 19 Mei lalu sebanyak 39.716 (23,98 persen).
Penyuntikan vaksin diberikan kepada usia 2 dan 3 bulan sebagai imunisasi dasar. Kemudian pada usia 12 bulan sebagai imunisasi lanjutan.
Baca Juga: Kemenkes, Kasus Gagal Ginjal Akut Bukan Karena Covid19, Vaksinasi dan Imunisasi Rutin
Penyuntikan ini diberikan bersamaan imunisasi DPT-HB-Hib, polio tetes dan rotavirus. Khususnya imunisasi DPT-HB-Hib, diketahui dapat mencegah penyakit pneumonia yang disebabkan virus Haemophilus influenzae tipe b.
Ani mencatat kegiatan imunisasi sejak tahun 1977 diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) sampai saat ini. Dinkes DKI Jakarta senantiasa melakukan upaya peningkatan kesadaran imunisasi di masyarakat melalui berbagai cara.
Peningkatan kesadaran ini dilakukan baik melalui edukasi personal saat pelayanan di fasilitas kesehatan dan posyandu ataupun melalui seminar daring dan luring yang mengundang para orang tua untuk mendengar edukasi tentang imunisasi langsung dari para spesialis anak.
Baca Juga: Tiga Provinsi Ditetapkan Sebagai Kejadian Luar Biasa, Kini Imunisasi Polio Diberikan Dua Dosis
"Dinkes juga aktif memberikan edukasi melalui kanal-kanal media sosial terkait imunisasi," kata Ani.
Kendati begitu, kata dia, masih ada saja tantangan yang dihadapi terkait penyelenggaraannya. Antara lain orang tua yang menolak suntikan ganda saat kunjungan imunisasi dan orang tua yang belum memahami jadwal imunisasi rutin lengkap.
Selain itu dan masih belum dipahaminya jadwal imunisasi kejar jika anak tertinggal imunisasi dari jadwal seharusnya juga menjadi tantangan terkait penyelenggaraan imunisasi saat ini khususnya di Jakarta. ***