Demi Mencegah Merebaknya DBD di Kalangan Anak dan Dewasa, Efektivitas Vaksin Dengue Dibahas
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 22 Januari 2024 04:41 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Vaksin dengue kini menjadi bagian dari rekomendasi pencegahan demam berdarah dengue atau DBD pada anak dan dewasa.
Seiring dengan gejala merebaknya DBD, pembahasan seputar khususnya efektivitas hingga efek samping vaksin dengue pun mengemuka.
Salah satu pembahasan tentang vaksin dengue untuk mengatasi DBD itu disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K).
Baca Juga: Ketentuan Terbaru Naik Kereta Api, Vaksin Tidak Lagi Jadi Syarat Wajib
Hartono berpendapat, vaksin sebagai salah satu strategi nasional Indonesia dalam pencegahan DBD perlu diberikan pada kelompok masyarakat yang berisiko.
Data menunjukkan DBD menyerang anak usia 5-14 tahun, dengan angka kematian pada kelompok usia anak di bawah 14 tahun berkisar antara 66 persen.
Di sisi lain, anak-anak rentan terinfeksi dengue karena mereka berada dekat dengan populasi nyamuk Aedes aegypti.
Baca Juga: Dampak El Nino, Potensi Kasus Penularan DBD di Indonesia Justru Meningkat, Ini Penjelasannya
Selain itu, waktu aktif nyamuk bersamaan dengan jadwal aktivitas anak-anak pada umumnya, yaitu pada siang hari dengan puncaknya pukul 08.00–13.00 serta 15.00–17.00.
Oleh karena itu, IDAI mengeluarkan rekomendasi vaksinasi dengue bagi anak-anak, yang berisi empat antigen dari empat serotip virus dengue sejak tahun 2020, walau kala itu vaksin yang tersedia merupakan generasi pertama. Saat ini, vaksin dengue yang tersedia yakni TAK-003.
Kemudian, merujuk rekomendasi Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin dapat diberikan pada anak usia 6 tahun hingga dewasa berusia 45 tahun, mengingat proteksinya mulai baik usia 6 tahun dibandingkan pada anak di bawah umur itu.
Baca Juga: Budi Gunadi Sadikin: Vaksin COVID19 akan Berbayar di Harga Ratusan Ribu Rupiah Tahun 2024
Menurut Hartono, vaksin diberikan mulai usia 6 tahun mengingat daya tahan tubuhnya lebih baik ketimbang anak pada usia di bawah itu.