DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Dokter Arnold Soetarso: Orang Dewasa dengan Kekebalan Tubuh Lemah Perlu Divaksin PCV untuk Cegah Pneumonia

image
Arsip Foto - Petugas medis menyuntikan imunisasi campak rubella kepada anak di salah satu Pusat Perbelanjaan, Jakarta, Minggu, 4 September 2022. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat realisasi imunisasi campak rubella pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) sebanyak 610 ribu anak atau sekitar 85 persen dari target 715,786 anak. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/fo

ORBITINDONESIA.COM - Praktisi kesehatan Dokter Arnold Soetarso mengemukakan, orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh lemah perlu divaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) demi mencegah terkena pneumonia. 

Menurut Arnold Soetarso, PCV diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang seringkali menyebabkan pneumonia atau infeksi peradangan paru.

"Vaksin disarankan untuk orang dewasa yang memiliki keadaan khusus atau immunocompromised seperti orang dewasa dengan penyakit diabetes, jantung, kanker atau pun orang yang lanjut usia," kata Arnold Soetarso saat dihubungi di Jakarta, Senin, 20 Mei 2024.

Baca Juga: Perjuangkan Aspirasi Konstituen, Anggota DPRD DKI Suhud Alynudin tidak Setuju Vaksin COVID19 Berbayar

Hal itu disampaikan dalam rangka peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2024 dan acara puncak Pekan Imunisasi Dunia DKI Jakarta yang akan diadakan 8 Juni mendatang.

Menurut praktisi kesehatan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu, khusus orang yang berusia lanjut, mereka dapat memaksimalkan efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae dengan mendapatkan vaksin PPSV23 setiap lima tahun sekali.

PPSV23 (Pneumococcal Polysaccharide Vaccine) merupakan jenis vaksin, yang diberikan pada mereka dengan risiko tinggi terkena infeksi pneumokokus seperti pneumonia.

Baca Juga: Demi Mencegah Merebaknya DBD di Kalangan Anak dan Dewasa, Efektivitas Vaksin Dengue Dibahas

"Tidak ada dampak buruk pada pemberian lebih dari satu kali suntikan, karena dengan pemberian lebih dari suntikan, diharapkan imunitas atau antibodi yang ditimbulkan akan lebih meningkat," ujar Arnold yang berpraktik di Klinik Happy Baby Inc, Jakarta Barat, itu.

Dia menambahkan, kontraindikasi pemberian vaksin PCV, yakni pada pasien yang pernah mengalami reaksi alergi atau anafilaksis pada pemberian vaksin PCV sebelumnya.

Selain orang dewasa, anak termasuk kelompok usia yang perlu mendapatkan PCV. Merujuk Dinas Kesehatan DKI Jakarta, penyuntikan imunisasi PCV diberikan pada usia 2 dan 3 bulan sebagai imunisasi dasar, kemudian pada usia 12 bulan sebagai imunisasi lanjutan.

Baca Juga: Anindhita: Vaksinasi HPV Perlu Diberikan Sedini Mungkin untuk Cegah Kanker Serviks

Penyuntikan diberikan bersamaan dengan imunisasi DPT-HB-Hib, polio tetes dan rotavirus. Khususnya imunisasi DPT-HB-Hib, diketahui dapat mencegah penyakit pneumonia yang disebabkan virus Haemophilus influenzae tipe b.

Saat ini, imunisasi PCV sudah bisa didapatkan di seluruh Puskesmas di DKI Jakarta sebagai rangkaian dari imunisasi dasar dan lanjutan.

Lalu, terkait syarat yang harus dibawa sebelum anak divaksin, yakni data individu berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) bayi dan ibu agar hasil imunisasi dapat terlihat di dalam sertifikat imunisasi yang dapat diunduh di aplikasi "Satu Sehat".

Baca Juga: Guru Besar UI Erlina Burhan Kembangkan Vaksin M72 untuk Pengobatan Tuberkulosis yang Lebih Efektif

Dinas Kesehatan (Dinkes) pada peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2024 dan acara puncak Pekan Imunisasi Dunia DKI Jakarta yang akan diadakan 8 Juni mendatang telah mengingatkan orang tua untuk melengkapi status imunisasi anak. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait